Sukses

Anas Pastikan Ikut Nyoblos di Rutan KPK

Menurut kuasa hukum Anas, Handika Honggowasito, kliennya tidak akan menyia-nyiakan fasilitas yang diberikan KPK dalam Pilpres kali ini.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum memastikan diri, akan menggunakan hak pilihnya dalam Pilpres hari ini. Terdakwa kasus dugaan penerimaan gratifikasi proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor itu akan nyoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta.

Menurut kuasa hukum Anas, Handika Honggowasito, kliennya tidak akan menyia-nyiakan fasilitas yang diberikan KPK dalam Pilpres kali ini.

"Nyoblos, kan difasilitasi sama KPK," kata Handika dalam pesan singaktnya, Rabu (9/7/2014).

Kuasa hukum Anas lainnya Firman Wijaya menambahkan, dirinya tidak tahu siapa yang dipilih kliennya. Sejauh ini Anas yang juga suami Attiyah Laila itu tidak pernah membuka siapa pasangan capres-cawapres yang dipilihnya.

"Pastinya di antara 2 kandidat tersebut," kata Firman bernada gurau.

Anas akan menyoblos di TPS Rutan KPK bersama tahanan-tahanan KPK lainnya. Sebut saja mantan Menpora Andi Alfian Mallarangeng, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, Bupati Bogor Rachmat Yasin, Bupati Biak Numfor Yesaya Sombuk, dan lainnya.

Pilpres 2014 ini diikuti 2 pasangan capres dan cawapres, yakni pasangan nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Pasangan Prabowo-Hatta didukung 6 partai, yakni Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mereka menyebutnya sebagai Koalisi Merah Putih.

Sedangkan pasangan Jokowi-JK diusung 5 partai nasionalis, yakni  Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).