Sukses

18 Tahanan Korupsi Nyoblos di Rutan KPK

Para tahanan dari Rutan Guntur gilitsn pertama menggunakan hak suara. Lalu narapidana dari KPK.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 18 tahanan korupsi ikut menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu Presiden (Pilpres) hari ini. Mereka menyoblos di TPS 18 Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan.

Pantauan Liputan6.com, Rabu (9/7/2014), 6 tahanan dari Rutan Pomdam Guntur yang terlebih dulu menyoblos kertas suara. Mereka sebelumnya dijemput dengan mobil tahanan.

Para tahanan dari Rutan Guntur yang pertama kali menggunakan hak suara adalah mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq. Diikuti mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya, mantan Kepala Bappeti Syahrul Raja Sampoerna Jaya, mantan Wakil Rektor Universitas Indonesia Tafsir Nurchamid, Kepala PT Nindya Karya Cabang Sumatera Utara dan Nangroe Aceh Darussalam Heru Sulaksono, serta Bupati Biak Numfor Yesaya Sombuk.

Setelah mereka, giliran para tahanan yang ditahan di Rutan KPK.

Dimulai dari mantan politisi Partai Golkar Choirunnisa, pengacara Susi Tur Handayani, Direktur Utama PT Kaltim Parna Industri Artha Meris Simbolon, mantan Ketua Akil Mochtar, mantan Menpora Andi Mallarangeng, Ahmad Fathanah, Bupati Bogor Rachmat Yasin, bos PT Masaro Radiokom Anggoro Widjojo, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Budi Santoso, dan Komisaris PT Bali Pragama Pacific Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan.

Usai nyoblos, mereka pun kembali ke tahanan. 6 Tahanan Rutan Guntur diantar kembali dengan mobil tahanan, sedangkan sisanya kembali ke Rutan KPK. (Ein)