Liputan6.com, Bengkulu - Sebanyak 136 warga tidak mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di kawasan eks lokalisasi dekat pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu hingga pukul 13.00 WIB.
Jumlah itu lebih besar dari perolehan suara untuk pasangan capres nomor urut 1 dengan 119 suara dan 108 suara untuk pasangan capres nomor urut 2.
Ketua KPPS TPS 8 kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu Jauhari mengatakan, hingga penutupan waktu pencoblosan pukul 13.00 WIB hanya 237 warga yang menggunakan hak suaranya.
"Lebih dari 30 persen atau 136 warga memilih golput atau tidak mendatangi TPS. Angka ini lebih besar dari suara Prabowo-Hatta dengan 119 suara dan Jokowi-JK dengan 108 suara," ujar Jauhari di Bengkulu, Rabu (9/7/2014).
Angka tersebut, lanjut Jauhari, belum termasuk pendatang musiman yang masuk dan pergi dari kawasan tersebut setiap 3 bulan. Mereka biasanya datang dari wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur secara rutin.
Bahkan pada Selasa malam, tidak kurang dari 30 orang wanita yang masuk ke kawasan ini dipastikan tidak menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara untuk memilih presiden dan wakil presiden periode 2014-2019 karena tidak masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Mereka juga tidak membawa formulir A5 sebagai bekal jika ingin pindah lokasi pemilihan.
Sebanyak 200 orang mahasiswa Universitas Negeri Bengkulu yang sedang menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara juga kehilangan hak pilihnya karena ditolak petugas KPPS lantaran tidak membawa formulir A5.
"Kami tidak bisa memilih karena tidak membawa form A5. Ini karena tidak ada koordinasi antara panitia KKN dengan KPU dan KPPS setempat," ujar Pipin Asmadi, mahasiswa Fisip Universitas Bengkulu yang dihubungi lewat telepon. (Ein)
Golput Menang di Eks Lokalisasi Bengkulu
Hingga penutupan waktu pencoblosan pukul 13.00 WIB hanya 237 warga yang menggunakan hak suaranya.
Advertisement