Sukses

Polisi Diduga Manipulasi C-1, Pengacara Prabowo Lapor ke Polri

Laporan itu langsung disampaikan kepada lrwasum Komjen Anton Bahrul Alam.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Advokasi Prabowo-Hatta yang tergabung dalam Advokasi Indonesia Raya (AIR) mendatangi Mabes Polri. Mereka melaporkan indikasi keterlibatan polisi dalam manipulasi Formulir C-1 saat penutupan hari pencoblosan.

"Laporan pengaduan ke sini terkait adanya dugaan kecurangan dan tindakan tidak netral yang diajukan oleh beberapa oknum anggota Polri dari Polsek Barambai, Barito Kuala, Kalimantan Selatan," kata Sekjen Koalisi AIR, Mochammad Achyar di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (13/7/2014).

Laporan itu langsung disampaikan kepada lrwasum Komjen Anton Bahrul Alam. "Karena itu kami menuntut Kapolri untuk melakukan penyelidikan secara internal terhadap oknum Polri di berbagai daerah yang terindikasi tidak netral dan berpihak kepada pasangan capres tertentu," ujar dia.

Ia mengungkap, saat kejadian oknum polisi itu diduga memaksa Ketua TPS dan petugas TPS Kecamatan Barambai untuk menandatangani Formulir C-01 palsu yang sudah diisi dengan angka-angka untuk memenangkan pasangan capres tertentu.

"Laporan pengaduan ini dilakukan sejalan dengan intruksi Presiden SBY yang menutut netralitas TNI-Polri dalam pilpres," papar dia.

Sementara Koordinator tim advokasi Prabowo-Hatta, Habiburokhman akan membeberkan bukti itu dari relawan tim pemenangan Prabowo-Hatta yang melaporkan adanya indikasi kecurangan dari oknum Polri tersebut. "Laporan dari relawan, relawan akan kita minta keterangan di sini sekarang kita tempatkan. Karena adanya dugaan formulir C1 yang bukan sesunguhnya," ungkap Habib.

Lokasi ditemukan kecurangan itu berada di Provinsi Kalsel, yakni Kabupaten Barito Kuala dan Kota Waringin Barat, serta di Sulawesi Tengah. Karena itu pihaknya meminta tim khusus Mabes Polri untuk turun ke lokasi tersebut. Sebab kasus ini sudah menjadi bahan pemberitaan di mana-mana.

"Kami akan meluncur ke lokasi untuk mencari informasi seakurat-akuratnya. Jika kami saja melakukan hal tersebut, ada baiknya Mabes Polri turunkan tim khusus dari Jakarta tidak menungu laporan saja dari lokasi," tukas Habib.