Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) mengklaim menemukan sejumlah terjadinya kecurangan sistematis yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta. Kecurangan tersebut diduga terjadi di Kelurahan Petojo Utara, Jakarta Pusat. Â
Analis Politik LPI Boni Hargens mengungkap, dalam 1 tempat pemungutan suara (TPS) ada 71 orang yang mempunyai alamat dan terdaftar resmi dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2014 dengan nama yang sama.
"Ini kan bukti adanya pemilih siluman," kata Boni di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (16/7/2014).
Boni menjelaskan, temuan tersebut diperoleh langsung dari warga setempat dengan inisial SA. Warga tersebut melaporkan bahwa tidak ada alamat rumah nomor 26 B, namun yang ada nomor 26.
"Dan anehnya 71 nama itu memakai alamat yang sama dengan kombinasi nomor rumah nomor 26 dan nomor 26 B," ujarnya.
Hingga kini, sambung Boni, pihaknya terus melakukan penyelidikan atas pemilih siluman di kawasan Petojo tersebut. Bahkan ia merasa amat yakin, kasus serupa bukan hanya terjadi di DKI Jakarta, melainkan juga terjadi dibanyak daerah di Indonesia.
Atas dasar itulah ia meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan pengecekan atas data tersebut. Â
"Sekarang ditemukan 71 kecurangan terkait DPT di satu TPS. Bisa dibayangkan berapa banyak TPS dan suara yang dimanipulasi secara sistematis oleh KPU?," tandas Boni.
Dugaan Kecurangan Pilpres di Jakarta yang Ditemukan LPI
Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) mengklaim menemukan sejumlah terjadinya kecurangan sistematis yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta.
Advertisement