Sukses

Dalami Kejanggalan Pemilu Sampang, Bawaslu Kirim Tim Investigasi

Bawaslu tidak sama sekali berkepentingan dalam perolehan suara kedua kandidat.

Liputan6.com, Jakarta - Tidak adanya suara pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di 17 Tempat Pemungutan Suara (TPS) Sampang, Madura, Jawa Timur, terus diselidiki. Badan Pengawas Pemillu (Bawaslu) sudah menerjunkan tim untuk menginvestigasi dugaan intimidasi terhadap penyelenggara pemilu.

"Tim kami kirim ke Sampang itu, apakah di sini terjadi semacam intimidasi mungkin, terjadi hal yang kita tidak inginkan," kata anggota Bawaslu Nasrullah di kantornya, Jakarta, Rabu (16/7/2014).

Nasrullah mengatakan, sampai saat ini belum ada hasil perkembangan investigasi. Membuka kembali kotak suara untuk memeriksa kembali suara pun kecil kemungkinan dilakukan.

"Kalau membuka kotak itu kecil kemungkinan karena berita acaranya model C1. Aneh saja kok perolehan suara nol, minimal kan (ada) saksinya. Ya kalau ada saksi, ya. Itu yang kita cari. Sudah ada timnya. Perkembangannya belum ada," katanya.

Nasrullah menegaskan, investigasi yang dilakukan Bawaslu semata-mata untuk mengetahui apakah ada pelanggaran dalam proses pemilu yang digelar di Sampang. Pihaknya tidak sama sekali berkepentingan dalam perolehan suara kedua kandidat.

"Bawaslu tidak pengin terjebak dalam perolehan angka seseorang. Sebab, kalau masuk niatnya masuk ke angka itu, independensi kita terganggu. Tapi ada modus yang bisa kita lihat," tandas Nasrullah. (Ans)

Baca juga:

Panwaslu Investigasi Dugaan Kecurangan 17 TPS di Sampang

Khofifah: Kejanggalan di Sampang Seperti Pilgub Jatim Lalu

Suara Jokowi-JK di Sampang Nol, Anies Baswedan: Ini Mengagetkan

Video Terkini