Liputan6.com, Jakarta - Rekapitulasi suara Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014 sudah memasuki tahap penghitungan tingkat kabupaten/kota. Di Komisi Pemilihan Umum (KPU pusat, bahkan sudah dimulai rapat pleno rekapitulasi suara luar negeri.
Meski berjalan cukup lancar, upaya kecurangan dan manipulasi suara masih saja terjadi di beberapa daerah. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) malah sampai memerintahkan untuk digelar pemilu ulang.
Capres Prabowo Subianto juga sudah mendengar berbagai upaya pencurian suara di beberapa daerah. Ia pun merasa sangat prihatin dengan adanya upaya itu.
"Memang kita prihatin ya," kata Prabowo usai mengadakan pertemuan dengan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2014).
Mantan Panglima Kostrad itu mengatakan, indikasi kecurangan memang sudah ditemukan. Tidak main-main, Prabowo menyebut kecurangan yang terjadi sudah sangat masif dan sistematis. "Ada indikasi dan laporan kecurangan yang cukup masif dan sistematis," ungkap Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut.
Meski begitu, dia mengapresiasi keputusan Bawaslu. Begitu melihat adanya indikasi kecurangan, langsung dilakukan pemilu ulang. "Beritanya sudah Bawaslu sudah menyatakan perlu pemilihan ulang di beberapa tempat," pungkas Prabowo. (Mvi)
Baca juga:
Timses: Pilpres Ulang, Justru Jokowi-JK yang akan Dicurangi
Prabowo Gelar Pertemuan Tertutup dengan Lembaga Ormas Islam
Ditantang Katakan Siap Kalah oleh Prabowo, Ini Respons Jokowi