Liputan6.com, Sukabumi - Saling tembak antara teroris yang menculik ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) begitu mencekam. Aksi tersebut mewarnai simulasi pengamanan pengumuman hasil Pemilu Presiden 2014 pada Selasa 22 Juli mendatang.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (19/7/2014), dalam simulasi yang digelar Kodim 0607, Sukabumi, Jawa Barat, para teroris mencoba memanfaatkan situasi politik yang tengah menghangat.
Di Tasikmalaya, Jawa Barat, Pangkostrad Letjen Gatot Nurmantyo memeriksa kesiapan pasukannya di Mako Brigif 13, Galuh, Tasikmalaya.
Pangkostrad mengingatkan pasukannya untuk tidak berpihak pada salah satu calon dan menerima siapapun presidennya sesuai dengan keputusan KPU.
Sementara itu untuk meningkatkan kesiapsiagaan, Polda Metro Jaya juga melakukan simulasi pengamanan di Gedung KPU pusat pada sore hari.
Polisi sudah menempatkan kendaraan barracuda dan akan menurunkan 3.000 personel hingga Selasa 22 Juli mendatang, saat KPU mengumkan hasil rekapitulasi suara Pilpres 2014. Hari ini penghitungan suara sudah memasuki tingkat provinsi. (Sss)
Advertisement