Sukses

Sentral Ekonomi dan Objek Vital Akan Dijaga Polisi Pada 22 Juli

Pengaman KPU, akan dilakukan berlapis menjadi 4 ring.

Liputan6.com, Jakarta - Gonjang-ganjing akan muncul kerusuhan pada saat pengumuman hasil Pilpres 22 Juli besok terus beredar. Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Dwi Priyatno mengaku telah berkoordinasi dengan TNI, terkait pengamanan penetapan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu.

"Prinsipnya, kita koordinasinya intensif ya. Karena beberapa sentral ekonomi, objek vital juga sudah ada yang dijaga. Seperti tanggal 9 April kemarin, kita jaga. Jadi koordinasi sudah baik sekali antara panglima TNI dan Polri, saya dan Pangdam juga sudah koordinasi di sini," katanya di kantor KPU, Jakarta, Senin (21/7/2014).

Pengamanan esok hari, kata Dwi, pihaknya akan menyiagakan kurang lebih 21 ribu personel. Kemudian dari TNI juga disiapkan sebanyak 10 ribu personel. "Ada 31 ribu kurang lebih. Polisi ada 21 ribu, kemudian TNI ada kurang lebih 10 ribu," ujarnya.

Pengamanan KPU, menurut Dwi, akan dilakukan berlapis. Terdapat 4 ring pengaman. Ring 1 ruang rapat KPU lantai 2, ring 2 halaman KPU, ring 3 titik pengamanan Bunderan Hotel Indonesia (HI) dan ring 4 pengamanan di Taman Suropati.

"Sebanyak 4 ring pengamanan. Ada 4 lapis ring. Pertama di atas (KPU). Kedua halaman KPU. Kemudian ke-3 itu sampai bundaran HI dan Taman Surapati itu ring 4," katanya.

Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Hendro Pandowo sebelumnya mengatakan, simulasi pengamanan kantor KPU merupakan bentuk kesiapan Polda Metro Jaya mengantisipasi tindakan anarkis pada 22 Juli mendatang.

Hendro menjelaskan, 4 ring pengamanan terbagi atas beberapa tempat pengaman. Pengaman ring 1 adalah ruang Pleno KPU lantai 2. Kemudian ring 2 adalah halaman KPU.

Sedangkan ring 3 adalah penyekatan 6 titik pengaman. Bundaran HI, Jalan Imam Bonjol, kantor KPU, Menteng, Jalan Diponegoro, Taman Surapati. Dan terakhir ring 4 adalah pengalihan lalu lintas. (Ali)