Liputan6.com, Jakarta - Capres Prabowo Subianto menarik diri dari proses Pilpres 2014 yang sedang berjalan. Namun tim pemenangan capres Prabowo Subianto-Hatta Raja meminta segala kejanggalan dan kecurangan yang ditemukan, ditindaklanjuti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan Pemilihan Suara Ulang (PSU).
"Agar KPU melaksanakan PSU di beberapa TPS yang menurut data yang kita punya, terjadi ketidaksinkronan antara jumlah surat suara dengan jumlah rakyat yang mencoblos. Itu wajib hukumnya untuk KPU melakukan koreksi," ujar juru bicara tim pemenangan Prabowo-Hatta, Tantowi Yahya di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa (22/7/2013) malam.
Menurut politisi Partai Golkar itu, KPU tidak bisa beralasan waktu PSU sudah lewat. Sebab, menyelenggarakan PSU berdasarkan rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merupakan kewajiban KPU.
"Ya, nggak bisa alasan tidak ada waktu. Ini kan kewajiban mereka. Tidak ada yang mendesak kok kalau mereka mau," lanjut dia.
Tantowi mengatakan, timnya sudah memiliki serangkaian bukti yang dapat menunjukkan banyaknya kejanggalan dan kecurangan. Karena itu, pilihan menarik diri kubunya merupakan pilihan tepat.
"Kita nggak mungkin membabi-buta protes. Protes kita karena kita pakai data," tandas Tantowi.
KPU mengumumkan hasil rekapitulasi Pilpres 2014 malam ini sekitar pukul 20.30 WIB, atau molor 4,5 jam dari jadwal yang ditentukan sebelumnya. Namun siang tadi, saksi capres nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa walk out atau keluar dari rapat pleno hasil rekapitulasi Pilpres 2014.
Dalam pernyataan sikapnya, Prabowo juga menyatakan mundur sebagai capres, karena merasa Pilpres 2014 tidak berjalan demokratis. Kendati, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu meminta semua pendukung dan relawannya tetap tenang dan tidak memicu kekerasan.
"Di atas landasan konstitusi di atas landasan hukum, di atas asas tidak menggunakan kekerasan apapun," ujar Prabowo di Rumah Polonia, Jakarta Timur, yang menjadi markas Koalisi Merah Putih itu, Selasa siang.
Baca juga:
Alasan Prabowo Baru Mundur Jelang Pengumuman Hasil Pilpres
Jokowi-JK Menang 53,15%
Prabowo Mundur dari Pilpres Jadi Sorotan Dunia
(Sss)