Liputan6.com, Jakarta - Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014, KPU didatangi massa yang mengatasnamakan dirinya sebagai Aliansi Penyelamat Pemilu (APP).
Kehadiran mereka ke Gedung KPU di kawasan Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, itu untuk menyampaikan protes karena lembaga penyelenggara pemilu tersebut dianggap tidak netral.
"Pilpres tahun ini menyisakan 1 persoalan yang amat penting untuk diantisipasi, banyak rekomendasi Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) agar KPU melaksanakan PSU (Pemungutan Suara Ulang), tapi tidak dilaksanakan oleh KPU," kata Koordinator Aliansi Penyelamat Pemilu (APP) Fikri di depan Gedung KPU, Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Menurutnya, hal tersebut berdampak pada cederanya pelaksanaan pilpres yang diharapkan jujur dan adil. Sebab, ditemukannya kecurangan yang masif, terstruktur, dan sistematis.
Untuk itu APP menyatakan sikapnya kepada KPU. Di antaranya, mereka meminta KPU mendiskualifikasi pencalonan capres Joko Widodo (Jokowi) karena tidak jujur dalam melaporkan harta kekayaan ke KPK.
Mereka juga meminta kepada KPU dan Bawaslu tidak takut terhadap intimidasi dan intervensi aparat hukum tertentu. Tak hanya itu, mereka juga menganggap pemungutan suara ulang (PSU) harga mati.
Aliansi Penyelamat Pemilu meminta pula kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memeriksa KPU yang tidak netral. Serta, meminta kepada KPU melaksanakan rekomendasi Bawaslu.
Selain itu, para demonstran menuntut elite koalisi peserta pemilu, tim sukses dan simpatisan untuk tidak memperkeruh suasana dengan berbagai manuver politik, sama-sama menjaga kedamaian serta mengedepankan keutuhan bangsa dan mempercayakan kepada KPU untuk mengumumkan hasil akhir real count. Terakhir, mereka mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi atas kondisi politik saat ini.
Pantauan Liputan6.com, Aliansi Penyelamat Pemilu menyambangi Gedung KPU sejak pukul 12.45 WIB. Dengan menggunakan alat pengeras suara yang ada di mobil pikap, mereka menyampaikan orasinya di depan Gedung KPU.
Puluhan pengunjuk rasa terdiri dari orang dewasa hingga remaja ikut berdemo dengan membentangkan spanduk yang salah satunya bertuliskan 'KPU Harus Laksanakan Rekomendasi Bawaslu'. Selain itu, tampak pula bendera Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) yang dibawa beberapa demonstran. (Yus)
Baca juga:
Langkah Kubu Prabowo-Hatta Usai Menarik Diri dari Pilpres
Drama Prabowo, Kemenangan Jokowi
Tolak ke MK, Kubu Prabowo-Hatta Bersikukuh Pilpres Ulang
Advertisement