Liputan6.com, Jakarta - Joko Widodo dan Jusuf Kalla resmi terpilih sebagai presiden dan wakil presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Jokowi sapaan akrab Joko Widodo diusung oleh PDIP, Partai Nasdem, Partai Hanura, PKB, dan PKPI.
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz menilai, Jokowi harus mewaspadai partai yang mengusungnya yaitu PDIP. Sebab, selama 10 tahun, partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri tidak masuk dalam kabinet pemerintahan.
"PDIP mengaku 10 tahun tidak berkuasa pasti lapar dong. Ini sinyal tantangan terbesar Jokowi-JK datang dari internal PDIP sendiri," kata Donal di Kantor KontraS, Jalan Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2014).
Jokowi juga diminta teliti saat menyusun struktur kabinet pemerintahan nanti. Apalagi saat ini beberapa partai dari kubu capres cawapres lawan Jokowi-JK berusaha merapat.
"Jangan membangun kabinet yang diisi dengan orang yang diduga akan terlibat kasus korupsi atau melemahkan hukum. Hal itu akan terlihat dengan siapa Menkumham yang ditunjuk, apakah dari parpol atau profesional yang punya rekam jejak berantas korupsi. Jangan seperti Prabowo, nampung partai bermasalah (koalisi)," tutur Donal.
KPU telah menetapkan Joko Widodo-Jusuf Kalla atau Jokowi-JK sebagai presiden-wakil presiden terpilih dalam Pilpres 2014. Dari hasil rekapitulasi nasional atau 33 provinsi di seluruh Indonesia dan luar negeri, Jokowi-JK menang dengan peraihan suara 70.997.883 atau 53,15%.
Sedangkan Prabowo-Hatta mendapatkan 62.576.444 atau 46,85% suara. Selisih perolehan keduanya sebesar 8.421.389 suara atau 6,3%. (Mut)
ICW: Tantangan Jokowi Susun Kabinet Datang dari PDIP
Joko Widodo dan Jusuf Kalla resmi terpilih sebagai presiden dan wakil presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Advertisement