Liputan6.com, Jakarta - Setelah ditetapkan sebagai presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Joko Widodo langsung tancap gas dengan menyiapkan perencanaan kabinet di pemerintahannya. Termasuk, mempersiapkan beberapa program makro yang akan dilaksanakan setelah dirinya dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober nanti.
Untuk menyiapkan hal tersebut, pria yang akrab disapa Jokowi ini mengaku telah menyiapkan kantor transisi. Kantor tersebut akan menjadi tempatnya melakukan persiapan program dan penyusunan kabinet hingga dirinya menjadi presiden terlantik.
"Jadi jangan dipikir kita belum bekerja. Kita langsung bekerja. Ada kantor transisi yang menyiapkan persiapan-persiapan ke tanggal 20 Oktober, mulai hari ini kita sudah menyiapkan kantor transisinya," ujar Jokowi di Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, (23/7/2014).
Jokowi menjelaskan, kantor transisi tersebut akan digunakan untuk melihat dan memetakan persoalan-persoalan bangsa. Ia mengaku akan berkantor di sana pada dalam waktu 2,5 bulan ke depan. Dalam waktu tersebut, ia dan Jusuf Kalla akan konsentrasi kepada perencanaan mendetail tentang pemetaan masalah.
"‎Tentu saja, juga menyiapkan nantinya personel-personel (di kabinet pemerintahan), siapa yang akan menempati tempat-tempat untuk menyelesaikan persoalan-persoalan itu," ucap Jokowi.
Terkait komposisi kabinet pemerintahannya nanti, Jokowi mengungkapkan dirinya akan lebih memprioritaskan kaum profesional untuk berada dalam kabinetnya. Namun demikian ia tetap memberikan porsi bagi politisi partai koalisi.
"Belum sampai ke sana, belum sampai berapa-berapa, tapi lebih banyak itu dari profesional," ujar Jokowi. (Mut)
Baca juga:
Ahok: Untung Dong Bisa Ngobrol Berdua Sama Presiden Terpilih
Senyum Presiden Terpilih Saat Kembali Berkantor di Balaikota
Ahok Langsung Curhat ke Jokowi