Sukses

Relawan: Jokowi-JK Mampu Gerakkan Semangat Politik Rakyat

Kemenangan dalam Pilpres 2014 adalah kepercayaan dan mandat yang diberikan rakyat dan harus dilaksanakan secara amanah oleh Jokowi dan JK.

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Sukarelawan Indonesia untuk Perubahan memberikan apresiasi kepada Komisi Pemilihan Umum KPU yang dianggap berhasil menjalankan tugas penyelenggaraan Pilpres secara demokratis, jujur dan transparan. Serta berhasil menyelesaikan rekapitulasi suara sesuai dengan jadwal yang telah disepakati

"Kami juga menghormati komitmen, dedikasi dan integritas para komisioner KPU dari nasional sampai daerah yang telah menjaga pelaksanaan Pilpres kali ini berlangsung baik meskipun di tengah-tengah tajamnya persaingan antara dua kubu capres," ujar koordinator Sukarelawan Indonesia untuk Perubahan, Dimas Oky Nugroho di Jakarta, Rabu (23/7/2014).

Dimas pun dan para relawannya memberikan selamat kepada pasangan nomor 2 Joko Widodo dan Jusuf Kalla atas kemenangannya pada Pilpres 2014 ini. Menurutnya, kemenangan dalam Pilpres 2014 adalah kepercayaan dan mandat yang diberikan rakyat dan harus dilaksanakan secara amanah oleh Joko Widodo sebagai Presiden terpilih dan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden terpilih.

Dimas mengatakan pilpres kali ini memunculkan ledakan partisipasi politik yang luar biasa dari rakyat Indonesia yang menujukkan identitas politik mereka sebagai relawan. Kemenangan Jokowi-JK ini menurutnya menarik partisipasi politik yang tinggi ini tidak hanya berlangsung dari Sabang sampai Merauke.

"Kami menyaksikan fenomena ini terjadi di komunitas-komunitas masyarakat Indonesia di luar negeri yang selama ini apatis terhadap proses politik. Kehadiran pasangan Jokowi dan JK mampu menggerakkan semangat dan hasrat politik dari rakyat," ucapnya.

Ia mengungkapkan, dukungan para relawan ini merupakan modal politik 'genuine' yang dimiliki Jokowi-JK yang harus dikelola semangat dan harapannya dalam sebuah pemerintahan yang aspiratif, transparan dan akuntabel. "Kami juga menyerukan agar dinamika politik demokratik ini tidak diganggu oleh intervensi kekuatan politik oligarki yang dapat membelokkan atau menghambat proses politik yang sehat ini," ucapnya.

Menanggapi pernyataan dari capres nomor 1 Prabowo Subianto, Dimas mengaku sangat menyayangkan sikap tersebut. Mengingat keberhasilan proses demokrasi tidak hanya ditentukan pihak pemenang saja, tapi juga adalah sikap dari pihak yang belum berhasil memenangkan pertarungan.

"Kesediaan untuk menerima hasil dari sebuah kontestasi politik merupakan sebuah kebesaran jiwa dan kelapangan hati yang harus dimiliki oleh seorang negarawan," ucapnya.

Menurutnya ketidakberhasilan memenangkan sebuah kompetisi politik dalam pilpres bukan menjadi akhir dari pengabdian politik bagi bangsa Indonesia. Prabowo maupun Hatta Rajasanya dapat mengambil peran strategis dengan menjadi bagian oposisi di pemerintahan.

"Peran-peran politik strategis seperti sebagai oposisi yang loyal terhadap sistem demokrasi adalah sebuah peran dan kontribusi yang juga mulia dalam rangka membangun bangsa dan negara," ucap Dimas.