Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, kabinet pemerintah yang akan menyokong Joko Widodo dan Jusuf Kalla nanti harus terbuka dan terbatas. Tujuannya untuk menciptakan efektivitas kinerja pemerintahan.
"Tentu saya sarankan terbuka dan terbatas. Jangan banyak-banyak biar efektif. 50 persen plus 1. Tapi semuanya kembali ke Presiden," ujar Muhaimin usai silaturahmi dengan sejumlah tokoh di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/7/2014).
Meski demikian, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini punya usul terkait kabinet pemerintahan Jokowi-JK nanti. Yakni merangkul sejumlah tokoh dari lawan Jokowi-JK saat Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 lalu. Termasuk mengusulkan agar calon Presiden Prabowo Subianto bergabung dalam kabinet.
"50 persen plus 1, Prabowo kita harap bisa ikut bergabung. Saya hanya mengusulkan," ujar pria yang kerap dipanggil Cak Imin ini.
Jokowi hingga saat ini belum mau membicarakan mengenai siapa yang akan bergabung dalam kabinet pemerintahannya kelak. Pencarian nama-nama yang cocok mengisi kabinet baru akan dilakukan setelah Idul Fitri.
Dia mengaku akan menggunakan semua jurus agar menteri yang mengisi kabinetnya dapat menjalankan tugas dengan baik. Tim yang kini sedang dipersiapkan adalah head hunter dan tim transisi.
Jokowi masih mengidentifikasi masalah yang ada kemudian dicarikan solusinya. Lalu, apa permasalahan itu sudah ada kementerian yang menangani. Barulah menuju orang yang akan mengisi kursi menteri dan menyelesaikan masalah itu.
Muhaimin: Prabowo Kita Harap Ikut Gabung
Muhaimin mengusulkan Jokowi-JK merangkul sejumlah tokoh dari lawan saat Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 lalu.
Advertisement