Liputan6.com, Jakarta - Nama Profesor Hikmahanto Juwana ada di kabinet usulan, untuk pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Ia diposisikan sebagai Menteri Luar Negeri.
Menanggapi tersebut, Hikmahanto mengaku tak menyangka jika ada yang mengusulkan namanya.
"Saya enggak nyangka, soalnya saya kan bukan siapa-siapa. Masak iya dimasukkan ke kabinet? Mungkin karena jadi moderator capres kemarin ya," ujar Hikmanto saat dihubungi, Rabu, 30 Juli 2014 malam.
Hikmahanto berujar, dirinya tak ingin berkomentar lebih terkait namanya yang ikut diusulkan di kabinet. Namun demikian, ia berharap seorang menteri luar negeri yang dipilih Jokowi-JK nantinya benar-benar berkompeten di bidang hubungan internasional.
Guru Besar Universitas Indonesia (UI) itu menyatakan, seorang Menlu harus mampu membawa nama baik Indonesia di mata internasional.
"Siapapun yang jadi Menlunya pasti saya dukung. Kalaupun ada kritikan-kritikan, itu dalam rangka membuat polurgi kita berwibawa di mata masyarakat internasional," tegas Hikmahanto.
Jabatan Menlu di kabinet usulan Jokowi-JK terdapat 3 nama alternatif. Urutan pertama disebut nama Hikmahanto yang juga menjadi pengamat bidang Hubungan Internasional. Disusul nama, Andreas Hugo Pareira, anggota DPR RI Komisi I dari PDI Perjuangan.
Selanjutnya ada nama Yuri Octavian Thamrin. Ia adalah Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika pada Kementerian Luar Negeri. Sebelumnya Yuri pernah menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Kerajaan Inggris merangkap Republik Irlandia.
Baca Juga:
Penggiat Telekomunikasi Ajukan Bos Operator Jadi Menkominfo
Advertisement
Relawan Jokowi Usul Kabinet Diisi Sosok Profesional Suka Blusukan