Sukses

Ini Agenda Kerja Tim Transisi Versi Akademisi

"Proses transisi bisa berjalan dengan baik jika tim bisa bekerja sama dan ini sesuatu yang positif," kata Hamdi.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk menilai, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh tim transisi Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Menurutnya, proses transisi ini dibentuk untuk melayani rakyat sehingga tim transisi tersebut, bisa bekerja sama dengan tim transisi yang akan dibentuk Presiden SBY setelah keputusan final Mahkamah Konstitusi.

Persiapan pertama, kata dia, yaitu pembentukan kelompok kerja (Pokja) dalam menentukan kabinet di bawah presiden terpilih. Menurutnya, pembentukan Pokja akan sangat bagus dalam menyusun kabinet yang dipilih.

"Proses transisi bisa berjalan dengan baik jika tim bisa bekerja sama dan ini sesuatu yang positif," kata Hamdi, di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu 10 Agustus 2014.

Dia berujar, adanya partisipasi publik dalam memberikan masukan itu sangat diperlukan hingga pelantikan presiden terpilih. Setelahnya, publik harus memberikan mandat kepada presiden untuk menjalankan pemerintahan.

"Publik harus tetap mengawal dan memberikan koreksi terhadap presiden terpilih nantinya dengan memberikan kepercayaan," ujarnya.

Lalu yang kedua, Hamdi mengatakan, dengan membentuk tim transisi ini Jokowi-JK akan terbantu menyelesaikan permasalahan yang belum selesai pada masa pemerintahan SBY.

Ia menambahkan, tim ini akan membandingkan agenda yang belum selesai dengan agenda yang akan dijalankan oleh presiden terpilih.

Menurutnya, bukan nama orang yang paling penting dalam penyusunan kabinet, namun kerja maksimal dengan sinkronisasi pekerjaan yang paling mendesaklah yang harus diutamakan.

"Setelah proses di MK mari kita berikan mandat kepada Jokowi-JK dengan memberi kepercayaan untuk kerja, kerja, dan kerja," tandas Hamdi.