Liputan6.com, Jakarta - Tim kuasa hukum kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menepis bila para saksi yang dihadirkan dalam gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi (MK) dinilai tidak berkompeten.
Kuasa hukum Prabowo-Hatta Eggi Sudjana mengakui, hanya ada 3 saksi yang dianggap kurang mampuni karena psikologi suasana sidang.
"Bukan kurang kompeten istilahnya, ya. Misalnya ditanya siapa namanya, di mana, itu tidak tahu. Itu namanya tidak atau kurang berkualitas. Kalau kompeten, sangat kompeten," kata Eggy saat tiba di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/8/2014).
Maka itu, Eggi meminta media agar tidak menggeneralisir bahwa saksi-saksi kubu Prabowo-Hatta tidak berkompeten. Sebab, dari sekian saksi semuanya berkualitas. Sebagai contoh saksi dari Papua.
"Nah, ini berkualitas. Janganlah media bilang saksi-saksi kita di MK tidak kompeten. Saya kira tidak begitu," tegas dia.
Egg mengatakan, sidang lanjutan PHPU yang saat ini masih berlangsung menghadirkan sejumlah saksi. Di antaranya dari Nias Selatan, Sumatera Utara, dan Papua. Menurutnya, saksi dari Papua sangat detail saat menjelaskan tentang kejadian yang merugikan pihaknya.
"Misalnya, dari sekian ratus TPS di sana Prabowo-Hatta dapat nol (suara). Anda bayangkan, kan kita di sana ada partai-partai pendukung, saksi," ujar dia, heran.
Bahkan, ada saksi menyebutkan bahwa ada yang mau mencoblos tapi dihalang-halangi masuk. "Itu contoh. Nah, ini yang harus diperiksa serius, kok sampai demikian?" tanya Eggi.
Selain itu, kata Eggi, sistem noken juga tidak dilaksanakan. Menurutnya, sistem noken merupakan kearifan lokal yang harus dihormati. Namun, katanya, ada syarat-syarat yang ketat untuk noken tersebut.
"Misalnya Anda kepala suku, ini anak buah, kumpul dulu, musyawarah dulu. Kepala suku nanya, 'eh kita pilih siapa nih?' Coblosin," ucap dia mencontohkan.
Menurut Eggy, sebenarnya sistem noken bertentangan dengan azas langsung, umum, bebas dan rahasia. "Kalau langsung kan berarti orang tiap orang. Namanya langsung dan jurdil. Tapi, sisi lain bukan itu kita persoalkan," kata dia.
"Jika memang masih ada sistem itu, kenapa tidak dijalankan dengan sebenar-sebenarnya? Mana musyawarahnya? Kedua, kenapa orang mau nyoblos Prabowo-Hatta tidak boleh masuk?" ujar Eggi. (Yus)
Baca juga:
Pengacara Prabowo: Intervensi Aparat Rusak Demokrasi
Taufik Gerindra Lapor Balik Ketua KPU ke Polisi
Pendukung Prabowo-Hatta Berebut Jatah Makan Siang di Depan MK
Pengacara Prabowo-Hatta: Saksi Kami Sangat Kompeten
Karena itu, Eggi meminta media agar tidak menggeneralisir bahwa saksi-saksi kubu Prabowo-Hatta tidak berkompeten.
Advertisement
Prabowo Subianto
Piala Asia U-20
![Ilustrasi - Indra Sjafri background timnas indonesia (Bola.com/Erisa Febri/Adreanus Titus)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/77o0Xx7071zvIve1lDJcDK4hTSE=/0x0:1080x608/200x113/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4380635/original/019449800_1680447289-Indra_Sjafri_background_timnas_Indonesia__Bola.jpg)
Seputar Timnas Indonesia U-20: Pengamat Tanyakan Soal Indra Sjafri Mengantisipasi Mobilitas Tinggi Dua Lawan Terakhir di Piala Asia
![Sementara itu Timnas Iran U-20 mantap berada di puncak klasemen dengan torehan tiga poin. Selisih gol merreka pun sangat bagus berkat tiga gol yang bersarang ke markas Timnas Indonesia U-20. (Dok. PSSI)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/8f_dDXaNnTnIVPCiP35UFP8uk0I=/200x113/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5132619/original/024123500_1739495596-Timnas_Indonesia_U-20_vs_Iran-4.jpg)
Menipis Setelah Kalah dari Iran, Media Vietnam Soroti Peluang Timnas Indonesia U-20 untuk Lolos ke Piala Dunia U-20
BRI Liga 1
![BRI Liga 1. (Liputan6.com/Abdillah)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/TZ1aRWzohe1o6X36h10SWP4FBb8=/200x113/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3542487/original/032381900_1629176080-673X373.jpg)
Hasil BRI Liga 1 PSIS Semarang vs PSM Makassar: Imbang 1-1, Mahesa Jenar dan Juku Eja Belum Keluar dari Tren Buruk
![Penyerang Persija Jakarta, Gustavo Almeida (kiri), berduel dengan bek Persib Bandung, Gustavo Franca, saat kedua kesebelasan bertanding pada lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Minggu (16/2/2025) sore WIB. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/OVMDyyOc0h23OJ055jkQNVZbo9s=/0x0:1600x1066/200x113/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5134993/original/069688100_1739701765-Persija_Vs_Persib_2.jpg)