Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan, Novela Nawipa, saksi Prabowo-Hatta asal Papua dalam sidang sengketa Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi (MK) mendapatkan intimidasi oleh orang tak dikenal. Bahkan rumahnya dirusak.
"Saksi kami telah mengalami intimidasi oleh pihak-pihak yang belum diketahui. Bahkan, rumah atau kediaman Ibu Novela dari Papua telah dirusak, dihancurkan hari ini," ujar Hashim dalam konferensi pers di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (13/8/2014).
Dia menyebutkan, perbuatan kelompok tak dikenal itu sudah tak bisa ditolerir dan dinilai biadab.
"Ini saya kira perbuatan yang sangat biadab, saya kira ini tidak boleh ditolerir. Pihak tim Merah Putih akan meminta kepada penegak hukum untuk melacak dan mencari pelaku-pelaku yang tidak bertanggungjawab atas tindakan yang saya kira biadab ini," tegas dia.
Hashim menegaskan, akan meminta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) agar saksi-saksi dihadirkan oleh kubu Prabowo-Hatta diberi perlindungan.
Novela adalah saksi yang dihadirkan kubu Prabowo-Hatta dalam sengketa pilpres di MK pada Selasa 12 Agustus 2014 kemarin. Novela saksi mandat tingkat Kampung Awaputu, Papua itu dalam kesaksiannya memberikan keterangan bahwa tidak ada proses pemungutan suara di Kampung Awaputu pada Pilpres 9 Juli lalu.
Dia menyebutkan tidak ada keterangan atau alasan petugas KPU atau aparat mengapa proses pemungutan suara tidak digelar.
[Baca juga: Anggota KPU Provinsi Papua Bantah Kesaksian Novela Nawipa]