Liputan6.com, Jakarta - Perempuan asal Paniai, Papua, Novela Nawipa tengah jadi buah bibir berkat gayanya yang blak-blakan saat memberikan kesaksian di Mahkamah Konstitusi. Kesaksian yang ia ungkap tersebut pun diduga mengancam dirinya.
Ketua DPC Gerindra Paniai itu pun melakukan konsultasi dengan Komnas HAM. Ia tiba pukul 16.30 WIB, menumpang mobil Innova warna hitam B 1048 TVI.
Begitu turun dari mobil, Novela tampak berbeda dengan biasanya. Ia terlihat mengenakan pakaian yang casual, tanpa menghilangkan kesan elegan. Anggota pengurus di Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) itu memakai baju warna pink merk Mango, celana panjang bahan warna abu-abu, dan sandal dengan hak tebal warna kuning kecoklatan.
Novela diterima oleh Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai yang juga berasal dari Paniai. Tanpa memberikan pernyataan, hanya senyum lebar, Novela langsung naik ke lantai 3 di ruang rapat pleno.
Selain Natalius dan Novela, hadir pula saksi Prabowo-Hatta yang juga kader Gerindra Martinus Hadi. Mereka pun melakukan pembicaraan tertutup.
Novela sebelumnya bersaksi untuk pemungutan suara di Kampung Awabutu, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua. Dalam kesaksiannya, dia mengaku saat pemungutan suara Pilpres 9 Juli lalu tidak ada kegiatan sama sekali di TPS dia bertugas. Namun kesaksian Novela dibantah anggota KPU Papua Beatrix Wanane.
Setelah memberi kesaksian, rumah Novela dinyatakan dirusak. Namun, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan, rumah Novela dirusak sebelum dia menjadi saksi di MK. Perusakan juga diduga dilakukan oleh simpatisan anggota Partai Gerindra Kabupaten Paniai.
Novela Nawipa Gelar Pertemuan Tertutup dengan Komnas HAM
Novela diterima oleh Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai yang juga berasal dari Paniai.
Advertisement