Sukses

Akui Ada Tarik-menarik, PPP Tegaskan Tetap Bersama Prabowo-Hatta

Ketua Komisi IV DPR ini mengatakan, para ulama menginginkan partai berlambang Ka'bah tetap berada di Koalisi Merah Putih.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dinyatakan kalah dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), beredar kabar beberapa partai politik pengusung pasangan itu mulai merapat ke pemenang Pilpres, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Salah satunya Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Ketika dikonfirmasi, Sekjen PPP M Romahurmuziy tak membantahnya. Dia mengatakan, ingin merawat PPP dalam koalisi pemerintahan Jokowi-JK.

"Ada keinginan dari sebagian kader PPP berada di pemerintahan," kata pria yang akrab disapa Romy tersebut, di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/8/2014).

Kendati, Ketua Komisi IV DPR ini mengaku, ada juga kader-kader PPP, terlebih para ulama, menginginkan partai berlambang Ka'bah tersebut tetap berada di luar pemerintahan.

"Juga sangat kuat keinginan sebagian ulama kita, agar PPP berada di oposisi atau di luar pemerintahan yang ada," ujar dia. Karena itu, ujar Romy, hingga saat ini PPP tetap berada di kubu Prabowo-Hatta.

"Seperti kita lihat hari ini, PPP masih berada di koalisi merah putih secara solid dan tidak ada perubahan atas posisi itu. Bagi PPP sebenarnya bukan masalah oposisi atau koalisi, PPP akan menjadi partner penyeimbang menjalankan roda kepemimpinan ke depan. Di dalam atau di luar (pemerintahan) itu tidak soal," tandas Romy. (Rmn)