Liputan6.com, Jakarta - Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) Anies Baswedan mengungkapkan saat ini pihaknya tengah fokus membahas mengenai penghematan pengeluaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 dalam pemerintahan Jokowi-JK.
"Saat ini saya dan beberapa hari ini banyak review bukan APBN-nya malah, tapi justru penghematannya," ujar Anies Baswedan di Kantor Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/8/2014).
Menurut Rektor Universitas Paramadina ini, pembahasan mengenai penghematan anggaran tersebut lantaran dalam anggaran Rancangan APBN tahun 2015, anggaran bagi subsidi bahan bakar minyak (BBM) jumlahnya sangat besar.
Menurut Anies, pembahasan penghematan anggaran ini salah satunya karena anggaran untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang terlihat dalam Rancangan Undang-Undang APBN Tahun Anggaran 2015 ini cukup besar dan anggaran untuk perjalanan ke luar negeri yang menurutnya sangat besar.
"‎Kita sudah kaji itu tugas Pak Hasto (Hasto Kristiyanto), beliau melakukan formulasi dengan banyak masukan, termasuk yaitu biaya kunjungan ke luar negeri dan kerja hingga Rp 32 triliun," ucap Anies.
Terkait dengan wacana perampingan Kementerian Negara dan Lembaga yang akan dilakukan oleh Jokowi, Anies mengatakan hal tersebut juga tengah menjadi pembahasan. Namun demikian, ia belum mau menuturkan kementerian mana saja yang akan dirampingkan. "Kita belum tahu pos kementerian mana saja yang mau dikurangin," tukas Anies.
Baca juga:
Daftar Hitam Calon Menteri Jadi Pertimbangan Jokowi
Jokowi Dengar Ada yang Tak Setuju Menteri Lepas Atribut Partai
IPW: 3 Jenderal Polisi Diajukan Masuk Kabinet Jokowi-JK