Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi membeberkan ada 2 partai politik yang ingin merapat ke kubunya, yaitu Partai Amanat nasional (PAN) dan Partai Demokrat. Politisi senior PDI Perjuangan Pramono Anung menguatkan pernyataan Jokowi tersebut.
"Pak Jokowi sudah buka partai pendukung UU MD3 (MPR, DPR, DPRD, DPD) akan balik badan," kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/8/2014). "Kami yakin 2 partai gabung," tambah dia.
Pramono juga menyampaikan, partai pendukung Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) bisa saja berubah haluan karena adanya dorongan dari banyak pihak.
Sejak UU MD3 disahkan 8 Juli lalu, sehari sebelum Pilpres 9 Juli, UU yang digagas partai pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu menuai banyak gugatan. Penolakan tak hanya disuarakan partai politik, melainkan juga masyarakat.
"Kami yakini baru kali ini UU produk DPR mendapat gugatan terbanyak, nggak dari orang per orang tapi lembaga. DPD, KPK, dan partai juga gugat. Ini menunjukkan ada yang nggak beres dengan MD3, disahkan pada 8 Juli kemarin secara terburu-buru karena takut pada 9 Juli," ungkap Pramono.
UU MD3 digagas dan disahkan dalam waktu singkat salah satunya bertujuan untuk menjegal partai pemenang pemilu memimpin DPR. Dalam pemilu kemarin, pemenangnya adalah PDIP yang mengusung Jokowi sebagai presiden.
Pada Selasa 19 Agustus kemarin, rombongan perempuan yang tergabung dalam Koalisi untuk Perjuangan Keterwakilan Perempuan mendatangi Gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Mereka terdiri dari Yayasan Gerakan Pemberdayaan Swara Perempuan, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), dan Perkumpulan Mitra Gender untuk mengajukan uji materi atau judicial review terhadap UU MD3. (Sss)