Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pertanian Siti Hediati Soeharto mengkritik sikap kepolisian dalam menghadapi aksi massa pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang akan mengawal sidang putusan final sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2014 besok.
Perempuan yang akrab disapa Titiek Soeharto tersebut mengatakan, pengawalan siaga I yang dikeluarkan oleh Polri itu terlalu berlebihan.
"Lebai itu, berlebihan itu pakai siaga I segala, pakai senjata dan ada panser pula. Bangsa ini jangan dilawan dengan panser dong. Lagian Pak Bowo (Prabowo) bilang kita itu kan demo tertib," kata Titiek usai acara halal bihalal keluarga besar Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (20/8/2014) malam.
Putri mantan Presiden Soeharto tersebut pun menjamin massa yang terdiri dari relawan, kader partai koalisi merah putih dan pendukung Prabowo-Hatta akan melakukan aksi dengan tertib.
Menurut Titiek, pengerahan massa Prabowo merupakan hal yang wajar sebab kedatangan mereka dari luar kota ke DKI Jakarta sebagai aksi murni karena ingin mengawal keadilan.
"Jadi ngga perlu pakai senjata walau itu katanya peluru karet. Gesekan itu ada kalau ada yang tunggangi. Massa pendukung Prabowo-Hatta saya jamin tertib," tandas Titiek.
Mahkamah Konstitusi telah menyelesaikan masa sidang gugatan Pilpres 2014 yang diajukan pasangan Prabowo-Hatta. Tercatat sudah 8 kali MK menggelar sidang sejak 6 Agustus hingga 18 Agustus 2014.
Seluruh agenda sidang mulai pembacaan gugatan, pemeriksaan saksi, mendengar keterangan ahli, pengesahan bukti, hingga kesimpulan sudah dilalui. MK hanya tinggal memutuskan perkara ini. Begitu juga yang dilakukan DKPP.
Berbagai opsi bisa menjadi keputusan MK. Bisa mengabulkan gugatan membatalkan keputusan KPU atas adanya kecurangan, perintah dilakukan pemungutan suara ulang, atau malah menolak gugatan Prabowo-Hatta.
Baca juga:
Jelang Putusan MK, Pintu Bandara Soetta Dijaga Ratusan Polisi
Advertisement