Sukses

TOP 5 Indonesia Baru: Prabowo Mau Tempuh Jalur MA-PTUN Terpopuler

Berikut lima berita terpopuler di Kanal Indonesia Baru Liputan6.com edisi Selasa 20 Agustus 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Prabowo Subianto yang kini menggugat hasil Pilpres 2014 ke Mahkamah Konstitusi mengatakan akan menempuh jalur Mahkamah Agung (MA) dan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Hal itu menjadi perhatian banyak pembaca Liputan6.com.

Sementara itu, ketika pembacaan putusan sidang hasil Pilpres oleh MK, massa Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK dikabarkan akan bergerak. Pihak Prabowo bahkan mengatakan akan mengerahkan massa yang jumlahnya fantastis.

Berikut lima berita terpopuler di Kanal Indonesia Baru Liputan6.com edisi Selasa 20 Agustus 2014.

1. Prabowo Coba ke PTUN dan MA

 Calon Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyatakan masih ada jalan lain untuk mendapatkan keadilan sengketa Pemilihan Presiden 2014 yakni ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dan Mahkamah Agung selain di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kita juga masih ada jalan menempuh ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), kita juga masih bisa menempuh jalan ke Mahkamah Agung (MA)," kata Prabowo saat menghadiri acara siluturahmi dan halalbihalal dengan tim Koalisi Merah Putih wilayah Jabar di Gedung Sasana Budaya Ganesha, Kota Bandung, 19 Agustus.

Ia menuturkan, sengketa Pilpres 2014 masih dalam tahapan penyelesaian secara hukum di MK. Dirinya berharap, seluruh hakim di MK melaksanaan tugasnya dengan baik, jujur, dan adil. "Kita berharap dan kita berdoa bahwa hakim-hakim MK akan melaksanakan tugasnya dengan baik," ucapnya.

2. Kubu Prabowo Khawatir Massa Jokowi

Juru bicara Tim Kampanye Nasional pasangan Prabowo-Hatta, Andre Rosieda menjamin, aksi yang berlangsung besok akan berjalan damai seperti sebelumnya.

"Besok ada aksi lagi. Massa mungkin 50 ribu di MK. Ini aksi moral, damai, selama 2 minggu ini kan sudah terbukti massa Prabowo-Hatta melakukan aksi damai," ujar Andre kepada Liputan6.com, 20 Agustus.

Namun dia enggan berkomentar mengenai aksi massa jika hasil keputusan MK besok tak sesuai harapan kubu Prabowo-Hatta. Yang pasti, Andre masih optimistis.

"Yang jelas, kami optimis putusan MK akan sesuai harapan. Kita nggak mau berandai-andai," tutur dia. "Yang kita khawatirkan, kubu Jokowi ingin turun juga besok. Mereka jangan sampai memprovokasi teman-teman yang selama ini melakukan aksi damai," pungkas Andre.

3. Massa Fantastis Prabowo

Kubu pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa akan menurunkan massa ke Mahkamah Konstitusi (MK) pada saat putusan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2014. Berapa jumlahnya, masih rahasia.

"MK akan mengambil keputusan. Insya Allah relawan Prabowo-Hatta melakukan aksi gerakan moral. Dan kita massa yang hadir mencapai target yang fantastis untuk aksi moral itu," ujar juru bicara tim relawan Prabowo-Hatta, Andree Rosiade di Jalan Sisingamangaraja 21, Jakarta, 20 Agustus.

Meski jumlah massa yang hadir masih dirahasiakan, diperkirakan massa datang dari kaum buruh, relawan, dan simpatisan serta kader koalisi merah putih. ‪"Kita koordinasikan seluruh relawan yang ada dari kader koalisi, maupun buruh, jumlahnya‬ fantastislah," ujar dia.

4. Massa Jokowi Nonton TV Saja

Presiden terpilih Joko Widodo meminta seluruh koordinator tim relawannya tidak mengerahkan massa menjelang pengumuman hasil sidang gugatan pilpres Kamis besok, 21 Agustus 2014.

Jokowi meminta semua relawannya tetap tenang dan menyaksikan pembacaan putusan sidang Mahkamah Konstitusi (MK) dari rumah masing-masing. Jokowi yang saat ini masih menjabat Gubernur DKI yakin, tanpa harus disuruh dan diberi instruksi oleh para koordinator, ribuan relawannya tidak akan turun ke jalan untuk merespons hasil putusan MK.

"Kalau relawan itu sudah tahu, nonton TV saja di rumah, mereka sudah tahu," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 20 Agustus.

5. Tunggu Arahan Hatta Rajasa

Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan Partai Amanat Nasional (PAN) akan bergabung dengan pasangan Jokowi-JK. Terkait hal itu, Sekjen PAN Taufik Kurniawan belum mau mengamini hal tersebut. Ia mengaku masih menunggu arahan dari Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.

"Pada 23 Agustus PAN akan merayakan hari jadi ke-16. Dwi windu PAN dilaksanakan 24 Agustus dengan mengundang DPD dan DPW PAN se-Indonesia dan caleg terpilih, sekaligus meminta masukan dan pendapat dari semua itu. Juga akan mendengarkan pidato politik dari Ketum dan Amien Rais," ujar Taufik saat dihubungi di Jakarta, 20 Agustus.

Ketika dicecar tentang kepastian PAN merapat ke Jokowi atau tidak, Taufik menuturkan tidak bisa mendahului proses konsolidasi di partainya. Ia pun menjelaskan, sampai saat ini PAN masih tergabung dalam Koalisi Merah Putih yang mengusung pasangan Prabowo-Hatta, kendati hal itu bisa berubah. "PAN sudah masuk dalam koalisi permanen itu betul. Politik itu kan dinamis, dinamisasi itu kita harapkan bisa kita kondisikan manakala pemahaman bisa dijaga masing-masing parpol," jelas dia.

Video Terkini