Liputan6.com, Denpasar - Siaga pengamanan menjelang putusan sengketa pilpres 2014 oleh Mahkamah Konstitusi (MK) juga berlangsung di Bali. Kapolda Bali Irjen Polisi Albertus Julius Benny Mokalu menegaskan, tak akan memberikan toleransi bagi pelanggar hukum menjelang putusan MK.
Menurut Albertus, tak dapat dipungkiri jika riuh demokrasi juga terasa di Bali. "Hasilnya kita serahkan kepada MK. Jangan terpengaruh. Ada pelanggaran hukum tindak, tidak ada kompromi," kata Benny di sela apel siaga pengamanan hasil putusan MK di Lapangan Renon, Denpasar, Kamis (21/8/2014).
Sementara itu, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, mengingatkan semua pihak untuk menjaga keamanan situasi di Bali. "Mari jaga bersama-sama, tidak hanya TNI Polri, tapi semua," ujar dia.
Ia meminta semua pihak menghormati segala ketentuan yang diputuskan lembaga negara. "Mari kita hormati segala undang-undang dan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. Kita jaga ketertiban dan kenyamanan anak bangsa," tandas Wisnu.
Dia melanjutkan, "jaga Bali tetap aman dan nyaman, dari Gilimanuk-Padangbai, dari Lovina-Tanjung Benoa." Wisnu mengaku sudah mengecek kondisi keamanan mulai dari NTT, NTB dan Bali. Semuanya dalam kondisi terkendali. "Sejuk dan aman," ujar dia.
Wisnu mengimbau, jika masyarakat menemukan hal tak sepatutnya untuk segera melapor dan cepat bertindak. "Kalau ada hal yang tidak sepatutnya, lapor dan tindak cepat. Kita tidak ingin terulang lagi hal-hal tidak bagus," imbuh dia.
TNI-Polri Siaga di Bali Jelang Sidang Putusan MK
Kapolda bali menegaskan, tak akan memberikan toleransi bagi pelanggar hukum menjelang putusan MK.
Advertisement