Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo mengaku menggelar pertemuan bersama Jusuf Kalla atau JK di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan itu digelar 1 hari menjelang putusan gugatan Pilpres 2014 oleh MK, Rabu malam 20 Agustus 2014.
Pria yang karib disapa Jokowi itu mengatakan, salah satu pembahasan dalam pertemuan tersebut, yakni mengenai langkah yang akan diambil setelah putusan MK.
"Ya, bicara mengenai MK ini seperti apa dan terutama membahas mengenai perencanaan persiapan ke depan dan bahas hal yang makro-makro lah," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (21/8/2014).
Jokowi menegaskan, pertemuan tersebut dilakukan atas inisiatif dirinya. Bukan atas panggilan Mega. Dia mengaku, dalam pembicaraan dengan JK dan Mega, dirinya banyak mendapat masukan. Terutama mengenai pengalaman yang dimiliki oleh Mega selama menjadi presiden di masa transisi dan juga pengalaman JK yang sempat menjadi wakil presiden selama 5 tahun.
"Ini diskusi bicara kecil-kecil. Juga cerita membandingkan pemerintahan sebelumnya seperti apa. Saya kira kita kan perlu ambil pengalaman dari waktu Bu Mega menjadi presiden, lalu Pak JK juga pas jadi wakil presiden. Diskusi seperti itu menurut saya sangat penting sekali," ucap dia.
Salah satu hak yang didiskusikan olehnya, menurut Jokowi, adalah mengenai komposisi di kabinet pemerintahannya nanti. Menurut dia, untuk menentukan komposisi dan jumlah kementeriannya nanti, dirinya membutuhkan berbagai masukan dari berbagai pihak, termasuk dari Megawati.
Namun demikian, dia membantah, kalau Mega turut campur dalam menentukan kabinetnya nanti.
"Kabinet itu hal prerogatif saya. Tapi kan ya diskusi, tapi jumlah kabinet berapa. Kita sampaikan, tapi itu belum juga dari tim seperti apa. Karena ini masih awal juga, masih di bahas," ucap Jokowi.‎ (Mut)