Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto menegaskan proses Pemilu 2014 tidak akan berhasil tanpa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di antara 6 presiden yang pernah memimpin Indonesia, SBY dianggap paling berkomitmen melakukan transisi secara damai dan aman.
"Saya tak ingin seperti terlihat membela Bapak SBY. Tapi lihat saja, siapa presiden yang paling komitmen untuk transisi? Ya Bapak SBY," kata Djoko Suyanto di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (22/8/2014).
SBY, lanjut Djoko, menginginkan transisi berjalan dengan baik agar rakyat Indonesia tidak menjadi korban. Karena itu, situasi kondusif ditugaskan SBY pada Djoko dan hal itulah yang dilakukan.
"Kami sebagai aparat negara harus dukung transisi dengan sukses aman dan damai," tegas Djoko.
Keriuhan pesta demokrasi 5 tahunan telah usai. Mahkamah Konstitusi (MK) telah menguatkan hasil Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2014-2019.
Presiden SBY pun dinilai telah berhasil menciptakan pemilu yang damai. Kendati, ketidakpuasan peserta pemilu masih mewarnai pesta demokrasi.
"Harus diakui Presiden SBY ikut bertanggung jawab menciptakan pemilu damai, meskipun ada riak kecil," ujar peneliti senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro kepada Liputan6.com.
Menurut dia, dalam penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 ini, Presiden SBY juga telah berhasil menggelar pemilu yang prosedural. Walaupun sejumlah penyimpangan masih terjadi.
"SBY berhasil, istilahnya mengadakan pemilu yang prosedural. SBY belum menghadirkan pemilu dengan penegakan hukum dalam artian yang sebenarnya, karena justru dalam pileg ada 700-an sengketa yang masuk ke MK," jelas wanita yang karib disapa Wiwik itu. (Mut)
Baca juga:
Ketuk Palu untuk Kemenangan Jokowi-JK
Sidang Putusan MK Kondusif, SBY Sampaikan Apresiasi
Jokowi-JK Temui Megawati Bahas Putusan MK