Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa mengatakan, ada 2 kader partainya yang layak untuk menjadi Ketua DPR periode 2014-2019. Keduanya adalah Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon dan Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani.
"Fadli Zon dan Ahmad Muzani. Di samping mereka ini adalah pimpinan partai, kapasitasnya cukup dibandingkan orang-orang yang tidak saya kenal," kata Desmond di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2014).
Namun, lanjut Desmond, pihaknya tidak serta-merta mengajukan 2 nama itu, karena ada masalah regulasi yang menghadang. Pertama, kata dia, UU MD3 (UUÂ MPR, DPR, DPRD, dan DPD) yang mengatur mengenai tata cara pengisian jabatan Ketua DPR saat ini sedang digugat di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kalau gugatan ditolak, maka pertarungan bebas akan terjadi, bentuknya akan terjadi koalisi dengan partai lain. Apakah ini maju perorangan atau sistem paket," beber dia.
Namun, bila gugatan tentang UU MD3 yang telah direvisi itu diterima MK, maka mekanisme dan aturan siapa yang bakal menjadi Ketua DPR tetap menggunakan undang-undang yang lama. "Kalau diterima MK, maka Gerindra akan mendapat wakil ketua sesuai UU MD3," tandas Desmon.
Ucapan Desmond berbeda dengan yang disampaikan anggota Dewan Penasihat DPP Partai Gerindra Martin Hutabarat yang mengaku partainya tidak berambisi merebut kursi Ketua DPR periode 2014-2019. Anggota Komisi III DPR tersebut menambahkan, partai pengusung duet Prabowo-Hatta itu akan legowo jika kursi ketua DPR diduduki partai lain.
"Gerindra mau mendorong fraksi yang lain untuk jabatan ketua DPR. Gerindra di belakang memberi dukungan. Kita legowo memberikan ke partai lain," kata Martin di Gedung DPR, Senin siang.
Namun demikian, lanjut dia, tidak berambisi dalam bursa perebutan kursi Ketua DPR bukan berarti partainya tidak memiliki calon yang kuat. "Bukan nggak punya calon, tetapi untuk kursi Ketua DPR kita legowo," tegas dia.
Baca juga:
Gerindra Dorong Partai Lain Jadi Ketua DPR
(Sss)
Advertisement