Liputan6.com, Jakarta - Komandan Grup A Paspampres Mayor Anan yang memimpin pengawalan presiden terpilih Joko Widodo menilai gaya blusukan dan mengabaikan hal-hal yang bersifat protokoler merupakan hal yang baru bagi Paspampres selama mengawal presiden dan wakil presiden.
"Ini Baru," ujar Anan di sela-sela menjalani tugasnya mengawal Jokowi saat melakukan blusukan ke Waduk Kendal, Rorotan Jakarta Utara, Jumat (26/8/2014).
Namun demikian, Anan mengaku dirinya tak mempunyai kendala yang berarti. Hal ini lantaran tiap anggota Paspampres merupakan pasukan terlatih yang dibekali berbagai kemampuan.
Selain fisik dan militer, pasukan juga memiliki kemampuan menghadapi masyarakat serta daya tanggap dan tingkat kewaspadaan yang tinggi.
"Tapi tidak ada masalah, pada dasarnya pas menyesuaikan keinginan bapak. Namun SOP yang kita pegang tetap kita laksanakan. Prosedur jaga betul," jelas Anan.
Ia pun mengaku sampai kini pasukannya masih dalam proses penyesuaian gaya Jokowi yang menyukai pengawalan lebih longgar dan tidak terlalu protokoler. "Paspampres bagaimana pun menyesuaikan presiden," tukas Anan.
Jokowi resmi mendapatkan pengawalan paspampres sejak Jumat 22 Agustus 2014. Meski begitu, pengawalan Paspampres yang begitu ketat, membuatnya tak bergerak leluasa. Dia pun lantas melakukan komunikasi dengan Paspampres agar hobinya berblusukan ria tidak terhambat oleh protokoler yang ketat.
Komandan Pasmpres Mayor Anan menyatakan pasukannya siap menjalankan tugas dan menyesuaikan pengawalan dengan gaya blusukan dan spontan Jokowi. (Mut)