Liputan6.com, Jakarta - Tim Transisi sampai saat ini terus menyusun konstruksi kabinet yang akan diusulkan kepada Presiden terpilih Joko Widodo. Dia juga belum membicarakan mana yang cocok untuk mengisi kabinetnya nanti, termasuk dengan partai koalisi.
"Belum. Sekarang baru tahap arsitektur kabinet, pengendalian APBN agar tidak defisit gara-gara subsidi besar. Lalu sampai pada kebutuhan pilot project dalam 3 bulan pemerintahan Pak Jokowi. Mungkin September pertengahan baru kita diajak bicara soal kabinet," ujar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (26/8/2014).
Muhaimin menjelaskan, PKB akan memberikan masukan saat pertemuan antara partai koalisi dengan Jokowi-JK. Dia menegaskan, pihaknya tidak akan memaksakan nama untuk menjadi menteri, karena hak sepenuhnya ada di tangan Jokowi dan JK.
"Tentu kita hanya memberikan masukan-masukan, sepenuhnya kabinet ada di tangan Pak Jokowi. Kita tidak pada posisi memaksakan sesuatu. Tidak," lanjut pria yang karib disapa Cak Imin itu.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu memastikan, parpol pendukung Jokowi-JK sudah sepakat untuk bertemu dan berdiskusi terkait kabinet. Pembicaraan khusus itu dilakukan September mendatang.
"Sudah disepakati, sama Pak Jokowi. Kita partai-partai akan bicara khusus pertengahan September," tandas Cak Imin. (Sss)
Ketum PKB: Kita Beri Masukan, Kabinet Sepenuhnya di Tangan Jokowi
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu memastikan, parpol pendukung Jokowi-JK sudah sepakat untuk bertemu dan berdiskusi terkait kabinet.
Advertisement