Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Imam Nahrawi sepakat dengan pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang menyetujui ide presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi, yakni menteri harus melepas simbol kepartaian.
"Cak Imin dan Pak Jokowi sesungguhnya se-ide dan se-napas. Mempertimbangkan kepentingan yang lebih besar, yakni bangsa dan negara, gagasan itu layak didukung," kata Imam di Jakarta, Rabu (27/8/2014).
Menurut Imam, gagasan yang menginginkan agar menteri kabinet Jokowi-JK melepaskan simbol kepartaian adalah ide yang baik. Tujuannya, agar menteri bisa konsentrasi penuh untuk membantu menyukseskan visi besar Jokowi-JK seperti yang dijanjikan pada masa kampanye lalu.
"PKB dan Partai Koalisi Pendukung Jokowi-JK sudah bersama-sama berjuang memenangkan Pilpres. Sudah selayaknya kebersamaan ini kita jaga selama 5 tahun ke depan. Untuk apa? Untuk suksesnya program-program yang dijanjikan Pak Jokowi dan Pak JK, seperti Indonesia pintar dan Indonesia sehat itu," tandas Imam.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, akhirnya luluh dengan langkah presiden terpilih Joko Widodo memisahkan antara jabatan di kabinet dengan di partai politik. Cak Imin kini menyatakan setuju pimpinan partai yang masuk dalam kabinet harus mengundurkan diri dari jabatan di parpol.
"Komitmennya adalah siapa pun yang diangkat jadi menteri nanti melepaskan diri dari simbol kepartaian. Itu spirit-nya," kata Muhaimin di DPP PKB, kemarin, Selasa 26 Agustus 2014. (Mut)
Sekjen PKB: Cak Imin dan Jokowi 1 Ide dan Napas
Menurut Imam, gagasan yang menginginkan agar menteri kabinet Jokowi-JK melepaskan simbol kepartaian adalah ide yang baik.
Advertisement