Sukses

Akrobatik Ekonomi Jokowi-JK Siap Tangkis Kenaikan BBM

Salah satu akrobatik ekonomi yang menjadi opsi, kata Akbar, adalah menaikkan pajak dalam beberapa bidang.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) terus mengkaji berbagai opsi yang diperlukan, untuk mengatasi masalah kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Kenaikkan tersebut masih bisa dihindari dengan melakukan 'akrobatik ekonomi'.

"Kita lakukan tindakan akrobatik-akrobatik dalam APBN, jika opsi kenaikkan BBM tidak bisa diambil. Pak Jokowi dan Pak JK akan ambil risiko apapun," kata salah satu Deputi Tim Transisi Akbar Faisal, di Kantor Transisi, Jakarta, Rabu (27/8/2014).

Salah satu akrobatik ekonomi yang menjadi opsi, kata Akbar, adalah menaikkan pajak dalam beberapa bidang. "Pajak kendaraan, jumlah kendaraan mobil di Indonesia sekitar 11 juta dan sepeda motor 60 juta."

"Kalau kemudian pajak mobil dinaikan 100% dikalkulasi secara keseluruhan, kita bisa mendapatkan Rp 25 triliun. Orang akan berpikir ulang untuk beli mobil dan motor," ujar Akbar mencontohkan.

Contoh lain, lanjut Akbar, kenaikkan pajak di bea cukai. Dari kajian yang dilakukan ternyata hanya beberapa komoditi yang terkena cukai di Indonesia. Pada intinya, Akbar meminta pembayaran pajak yang bertanggung jawab, sebagai salah satu cara mencegah kenaikan APBN.

"Kita harus mendidik mereka wajib pajak, ada 60 juta wajib pajak, tapi baru 30 juta yang melaksanakan bayar pajak," pungkas Akbar.

Baca juga:

SBY: Pikiran Saya dengan Pak Jokowi Klop

Kepala Daerah Berprestasi Dinilai Layak Jadi Menteri Jokowi-JK

'Pertemuan Transisi Harus Diletakkan di Negara Ini'