Sukses

Sultan HB X: Jika Jokowi Keluarkan "Ocean Policy", Luar Biasa

Menurut Sultan, sejarah menyebutkan bahwa bersatunya Nusantara karena kebesaran armada maritim.

Liputan6.com, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut Nusantara yang dulu sangat dekat dengan budaya maritim yang andal. Bahkan sejarah menyebutkan bahwa bersatunya Nusantara karena kebesaran armada maritim. Itu terjadi sejak abad ke-9 Masehi.

Sultan HB X juga menyebutkan sumber sejarah pelayaran Indonesia dalam masa tersebut bisa dilihat dalam relief di candi Hindu dan Buddha yang dibangun setelah tahun 500 Masehi seperti Borobudur dan Prambanan.

Dengan beragamnya khazanah sejarah maritim Indonesia ini Sultan berharap kepada Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi untuk memiliki kebijakan di bidang maritim atau kelautan. Menurut dia, kebijakan khusus di bidang maritim akan menunjukkan kemajuan bangsa.

"Siapa tahu di satu periode Pak Jokowi ini saja menurunkan satu saja ocean policy. Bagi saya suatu yang luar biasa. Walaupun hanya pokok-pokok maritim ya, tapi bagi saya itu suatu kemajuan luar biasa," ujar HB X di Sarasehan Bulan Maritim di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis (28/8/2014).

Menurut HB X, Jokowi salah satu presiden yang peduli terhadap perkembangan maritim. Bahkan dalam kampanye pencapresannya Jokowi menyebut beberapa kebijakan maritim atau kelautan yang akan ditetapkan seperti tol laut.

"Dalam konsep Presiden terpilih ini ada kemaritiman. Ya, kalau bisa dengan kongres ini kita bisa memulai. Siapa tahu kita bisa membangunkan salah satu konsepsi maritim kepada Jokowi," ujarnya.

HB X mengingatkan konsep pemerintahan dengan pendekatan maritim harus terus dilakukan presiden selanjutnya. Sebab, konsep maritim harus dilakukan secara terus-menerus oleh presiden selanjutnya agar dapat mengembangkan potensi bangsa melalui kemaritiman.

"Konsep maritim ini tidak bisa dalam satu periode penggantinya terus juga harus punya komitment maritim. Kalau sekali presiden terus tidak ya hilang lagi. Siapa pun yang jadi presiden visinya harus sama dengan tetap pendekatan maritim," ucapnya.

Sementara itu, Rektor UGM Pratikno mengatakan UGM ingin berkontribusi untuk pemerintahan selanjutnya dengan membuat kegiatan tentang kemaritiman. Harapannya dengan kegiatan selama satu bulan dengan kegiatan Road Map Pembangunan Kelautan dan Kemaritiman Indonesia serta pencanangan Bulan Maritim UGM dapat menghasilkan konsep kemaritiman untuk Indonesia.

"Harapannya dengan cara ini bukan hanya berkontribusi pada pemerintah yang baru, tapi juga mengajak berbagai pihak untuk mengawal pengaruh utama maritim dalam kita berpihak dan bertindak dan cara kita membangun bangsa," ujar Pratikno. (Yus)

Baca juga:

Akrobatik Ekonomi Jokowi-JK Siap Tangkis Kenaikan BBM
Jokowi: Kejayaan Konferensi Asia Afrika Bisa Diulang
Nawa Cita, 9 Agenda Prioritas Jokowi-JK

Video Terkini