Liputan6.com, Jakarta - Komentar mantan Ketua MK Jimly Ashiddiqie tentang rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo serta gugatan pasangan Prabowo-Hatta ke Mahkamah Agung menjadi yang paling banyak dibaca sepanjang Minggu kemarin.
Selain itu, nama Ketua Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa juga mencuri perhatian setelah namanya disebut-sebut oleh Muhaimin Iskandar di arena Muktamar PKB sebagai salah satu calon menteri Kabinet Jokowi JK.
Berikut berita-berita yang masuk dalam Top 5 Indonesia Baru:
1. Jimly: Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo Tak Perlu Dipaksakan
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Ashiddiqie mengatakan, rekonsiliasi antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto tidak perlu dipaksakan.
"Rekonsiliasi itu biar alamiah nggak usah dipaksakan, karena capres (dengan) 2 pasangan baru pertama kali dilakukan," kata Jimly dalam acara sarasehan ulama dan cendekiawan di Pondok Pesantren Al-Hikam 2 di Depok, Jabar, Sabtu (30/8/2014).
Selengkapnya: Jimly: Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo Tak Perlu Dipaksakan
2. Cak Imin Ledeki Khofifah Jadi Calon Menteri Kabinet Jokowi
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar meledek Ketua Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa terkait kekalahannya saat pemilihan Gubernur Jawa Timur 2013 lalu. Menurut Cak Imin, biarpun gagal menjadi gubernur tapi ada jabatan lain yang masih menanti Juru Bicara Tim Pemenangan Kampanye Nasional Pasangan Jokowi-JK itu.
"Selamat datang Mbak Khofifah, nggak jadi gubernur jadi calon menteri lumayan," seloroh Cak Imin dalam acara Muktamar PKB di Hotel Empire Palace, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (31/8/2014). Mendengar candaan Cak Imin, sontak ribuan hadirin baik yang di dalam ruangan maupun di luar forum, tertawa.
Selengkapnya: Cak Imin Ledeki Khofifah Jadi Calon Menteri Kabinet Jokowi
3. Jimly: Gugatan Prabowo-Hatta ke MA Sekadar Menyalurkan Emosi
Mantan Ketua MK Jimmly Asshiddiqie menilai bahwa upaya hukum yang dilayangkan kubu Prabowo-Hatta ke Mahkamah Agung (MA) merupakan hal biasa dan sekadar menyalurkan emosi. Sebab, putusan MK yang menolak seluruh gugatan mereka sudah final dan mengikat.
"Bagus saja (gugatan ke MA). Jadi mereka sudah tahu ke MA itu nggak bisa, kan sudah final di MK, tapi ini kan sekadar untuk menyalurkan emosi," kata Jimmly di Ponpes Al Hikam, Depok, Sabtu (30/8/2014).
Selengkapnya: Jimly: Gugatan Prabowo-Hatta ke MA Sekadar Menyalurkan Emosi
4. 7 Menteri Mundur Sebulan Sebelum Pelantikan Presiden ke-7
Menko Kesra Agung Laksono mengatakan, ada 7 menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu II yang harus mundur dari jabatannya akhir September mendatang. Para menteri itu mundur karena akan dilantik menjadi anggota DPR RI. Karena itu, sebelum pelantikan ketujuh menteri tersebut harus mundur paling lambat pada 25 September nanti.
Tujuh menteri itu adalah Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Syarief Hasan, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faisal dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.
"Nanti tanggal 25 September, sesuai ketentuan harus mundur karena akan dilantik menjadi anggota DPR," jelas Agung usai mengikuti kegiatan Independence Run Day bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Monas, Minggu (31/8/2014).
Selengkapnya: 7 Menteri Mundur Sebulan Sebelum Pelantikan Presiden ke-7
5. Diledek Jadi Calon Menteri Jokowi-JK, Ini Respons Khofifah
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar meledek Ketua Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa terkait kekalahannya saat pemilihan Gubernur Jawa Timur 2013 lalu. Namun, menurut Muhaimin masih ada jabatan sebagai menteri di Kabinet Jokowi-JK yang menunggu.
Menanggapi hal tersebut, Khofifah mengaku sejauh ini belum ada tawaran langsung dari Jokowi. Dia menganggap sindiran Muhaimin tersebut sebagai doa.
"Belum ada (tawaran), ya itu tadi doa yang dikatan Cak Imin," kata Khofifah disela-sela Muktamar PKB, di Hotel Empire Palace, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (31/8/2014).
Selengkapnya: Diledek Jadi Calon Menteri Jokowi-JK, Ini Respons Khofifah
Top 5 Indonesia Baru: Jokowi dan Khofifah yang Mencuri Perhatian
Menurut Jimly, biarkan rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo terjadi secara alamiah tanpa ada paksaan.
Advertisement