Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan antara Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa dan Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi semalam, disinyalir akan membawa perubahan pada sikap politik PAN. Disebutkan, kemungkinan PAN akan bergabung dalam koalisi Jokowi-JK.
Namun hal tersebut dibantah Ketua DPP PAN Taslim Chaniago. Ia menegaskan, pertemuan tersebut bukan berarti partainya berniat bergabung bersama koalisi Jokowi-JK. Sebaliknya, pertemuan tersebut untuk mempertegas posisi PAN di Koalisi Merah Putih (KMP).
"Bukan tanda-tanda mau merapat (ke koalisi Jokowi-JK), tapi mau menjauh. Dalam rangka mempertegas posisi PAN," kata Taslim di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2014).
"Jokowi selalu bilang PAN merapat, ini mempertegas tidak ada pembicaraan PAN untuk keluar dari Koalisi Merah Putih," tandas Taslim.
Jokowi bertemu Hatta Rajasa, yang menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 9 Juli 2014, di kediaman Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Juru Bicara Koalisi Merah Putih Tantowi Yahya. Menurut Tantowi, pertemuan Jokowi dan Hatta sebatas silaturahmi sesama tokoh politik.
"Tadi dalam pertemuan dengan Pak SBY, kebetulan Pak Hatta Hadir, beliau menyampaikan tidak ada pembicaraan khusus terkait pertemuan semalam. Jadi pertemuan di rumah Surya Paloh yang ada Jokowinya itu sebatas silaturahmi," kata Tantowi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. (Sss)
Taslim PAN: Pertemuan Jokowi-Hatta Pertegas Posisi Partai
"Jokowi selalu bilang PAN merapat, ini mempertegas tidak ada pembicaraan PAN untuk keluar dari Koalisi Merah Putih," tandas Taslim.
Advertisement