Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) sangat serius untuk meningkatkan pembangunan desa terutama di bidang pertanian. Jokowi menyempatkan diri menanyakan kondisi di berbagai wilayah Indonesia kepada para penduduk desa yang tergabung dalam Gerbang Sari besutan pengusaha Mooryati Soedibjo.
Saat mengikuti Kongres Pergerakan Desa 2014 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Jokowi menanyakan kepada peserta kongres tentang kemungkinan membuka lahan persawahan baru di daerah. Para perwalikan kongres dari beberapa daerah pun menyampaikan beberapa kemungkinan, hambatan, dan kendala yang terjadi daerah masing-masing.
"Saya mau tanya kalau mau buat sawah di Papua masih bisa nggak?" tanya Jokowi di Ballroom Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Sabtu (6/9/2014).
"Masih, tapi perlu ditata lagi. Pertama pengairan, tinggal saja gitu. Kota Jayapura, peluang sawah cukup baik. Waduk ada, tapi irigasinya tidak tepat," ungkap peserta dari Papua.
Tak cukup sampai di situ, Jokowi lalu meminta peserta dari daerah lain menjabarkan permasalahan sawah di daerah Maluku Utara. Jokowi pun mendengarkan di podium.
"Di Maluku khususnya di Seram ada peluang untuk tani. Sungai besar di sana masalah tidak ada waduk," kata perwakilan dari Maluku Utara.
Jokowi pun memahami kebutuhan waduk yang menjadi masalah untuk membuka lahan persawahan baru di Maluku Utara. Gubernur DKI Jakarta itu pun kembali menegaskan peluang membuka sawah baru di Maluku Utara.
"Kebutuhannya dibuat waduk. Sawah baru bisa dibuka di sana?" tanya Jokowi.
"Iya," singkat peserta yang mengenakan batik hijau itu. Jokowi menegaskan, dana Rp 1 miliar hingga Rp 1,4 miliar per tahun per desa diperuntukkan membangun ekonomi desa. Di samping itu, sistem pengawasan dan penyaluran akan disiapkan agar dana itu sampai di tangan yang tepat. (Ans)