Sukses

Jokowi Pilih Menteri yang Paham Ilmu Pemasaran

Kendati demikian, Jokowi mengatakan, pemasaran dalam sebuah negara berbeda dengan pemasaran perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo alias Jokowi hingga kini belum menentukan siapa nama-nama yang akan masuk dalam menteri kabinet pemerintahannya. Namun Jokowi mempunyai kriteria tertentu memilih menteri-menterinya, salah satunya kemampuan marketing atau pemasaran.

Menurut Jokowi, alasan memilih menterinya menguasai ilmu pemasaran, karena dia ingin menteri-menterinya dapat memasarkan program-program di tiap kementeriannya dengan baik.

"Sekarang memang era nya bukan produk sentris lagi, bukan terpaku pada bukan costumer sentrik lagi. Tapi negara ini masih memerlukan marketing yang me-marketing-i produk negara secepat-cepatnya. Sekuat tenaga," ucap Jokowi saat peluncuran lagu "Indonesia WOW!" di kantor RRI, Jakarta, Senin, (8/9/2014).

"Oleh sebab itu, menteri yang akan datang akan banyak dari orang marketing," sambung dia.

Menurut Jokowi, jika kementeriannya dipimpin orang yang tidak mempunyai pemahaman ilmu pemasaran, program pemerintahan Jokowi-JK sebagus apa pun tidak akan berjalan dan tersosialisasi dengan baik.

"Percuma punya produk bagus, tapi nggak bisa dijual, nggak ngerti marketing sebuah produk. Makanya nanti saya tanya Pak Hermawan (pakar Marketing). Jago marketingnya siapa sih?" ucap dia.

Kendati, Jokowi mengatakan, pemasaran dalam sebuah negara berbeda dengan pemasaran perusahaan. Dalam sebuah negara, pemasaran suatu program harus ‎dilakukan tanpa berorientasi keuntungan, namun bagaimana membuat masyarakat semakin baik dan sejahtera.

"Jangan hanya marketing di korporasi, negara juga perlu dimarketingi. Sekarang memang bukan sentuhan melayani pelanggan, tapi sentuhan kepada masyarakat yang manusiawi, human sentrik. Memberi peran pada masyarakat, pada pelanggan agar merasa diajak untuk berperan terhadap negara yang kita cintai," pungkas Jokowi. (Yus)