Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Jokowi-JK dihadapkan pada ruang fiskal yang terbilang tidak besar untuk menjalankan pemerintahan. Tapi, kubu Jokowi-JK tetap yakin bisa menjalankan pemerintahan dengan anggaran minim. Sebab, masih ada APBNP yang diputuskan tak jauh setelah pemerintahan baru dijalankan.
"Ada APBNP, awal tahun kan ini kan dari SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenan) juga dimungkinkan," kata Deputi Bidang APBN Tim Transisi, Hasto Kristianto di Rumah Transisi, Jakarta, Senin 8 September 2014.
Hasto menjelaskan, sebenarnya ada kemungkinan mengelola keuangan negara bagi pemerintahan baru. Jokowi-JK cukup fokus memaksimalkan APBNP 2014.
"Bagaimana realisasinya ABNP tersebut. Kita melihat dari seluruh rencana kerja pun itu disusun Pak SBY, tapi tetep masih ada ruang," jelas Wasekjen PDIP itu.
Hasto meyakinkan, masih ada ruang bagi Jokowi-JK untuk mengintegrasikan segala program di awal masa kepemimpinan. Termasuk merelisasikan program Nawa Cita, seperti Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.
"Demikian pula hal-hal terkait dengan membangun dari desa, itu juga bisa diwujudkan dengan rencana kerja pemerintah saat ini. Misalnya membangun infrastruktur," tandas Hasto.
Jokowi pernah menyampaikan harapan agar 9 program Nawa Cita Jokowi-JK itu dapat diakomodir dalam APBN 2015. "Mudah-mudahan kita diakomodir," ucapnya, Selasa 2 September2014.
Ia mengaku telah menemui sejumlah fraksi selaku pemilik hak budgeting atau penganggaran. Ia berharap programnya dapat disandingkan dengan program pemerintahan yang masih berjalan saat ini --yang dijadikan landasan RAPBN.