Liputan6.com, Jakarta - Pemberitaan mengenai calon menteri dari kalangan profesional murni dan profesional paling dicari di Kanal Indonesia Baru di Liputan6.com sepanjang Senin 15 September 2014. Misalnya penjabaran Anies Baswedan mengenai sosok menteri profesional yang diinginkan Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi.
Berikut Top 5 Indonesia Baru sepanjang Selasa 16 September 2014:
1. Anies Baswedan: Profesional Itu yang Bisa Jalankan Janji Jokowi
Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi telah menyatakan bahwa 34 kementerian di kabinetnya akan diisi orang profesional dari parpol atau luar parpol. Deputi Tim Transisi Anies Baswedan mengatakan profesional yang dimaksud adalah memiliki kompetensi relevan dengan tugasnya.
Anies memaparkan pula, profesional itu memiliki leadership (kepemimpinan) kuat dan rekam jejak positif dalam kariernya, bersih dan tidak tersandera masalah apa pun.
Kelanjutan pemaparan Anies bisa diklik di tautan ini
2. Alasan Jokowi Jatahkan 16 Kursi untuk Profesional Parpol
Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi menyiapkan 16 dari 34 kursi jatah menteri di kabinetnya untuk profesional dari kalangan partai politik. Dia mengaku, ini adalah upayanya untuk mendapatkan dukungan politik yang kuat dari parpol pendukungnya.
Dengan memberi jatah menteri ke parpol, Jokowi berharap pemerintahannya dapat berjalan dengan baik. Â
"Ini berkaitan dengan masalah dukungan politik, berkaitan dengan dukungan parpol, berkaitan dengan hubungan pemerintahan dengan dewan. Hal-hal seperti, semuanya harus dikalkulasi," ujar Jokowi di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (16/9/2014).
Lalu, apakah keputusan Jokowi memberikan 16 kursi menteri kepada partai politik pengusungnya sebagai langkah kompromi agar pemerintahannya tidak mudah digoyang oleh para politisi parpol yang ada di Dewan?
Selengkapnya ada di sini
3. Temui Jokowi, 16 Tokoh Adat Minta 3 Menteri Berasal dari Papua
Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menerima 16 orang perwakilan tokoh-tokoh Papua di Balaikota DKI Jakarta, selasa, (16/9/2014). Kedatangan mereka menemui Jokowi untuk menyampaikan sejumlah usulan, di antaranya yaitu meminta Jokowi untuk memberikan jatah kursi menteri dari warga Papua.
"Kami berharap ada menteri dari tanah Papua. ‎Selama ini belum banyak diberi bagian dalam kabinet, karena tidak adil. Selama 6 presiden tidak pernah dilihat, padahal kami juga bagian dari Indonesia," ujar Linda Pepuho, salah seorang perwakilan masyarakat Papua usai bertemu Jokowi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, (16/9/2014).
Pernyataan Linda Pepuho selengkapnya bisa diklik di sini
4. Kritik Gerindra Terhadap Postur Kabinet Jokowi
Partai Gerindra mengaku tidak ikut campur dengan rancangan kabinet Jokowi-JK. Namun, partai besutan Prabowo Subianto itu ingin melihat janji Jokowi soal postur kabinet ramping dengan hanya akan melibatkan orang profesional non-parpol yang pernah dikatakannya pada kampanye Pilpres 2014.
"Kami ingin lihat, apakah semua omongan Jokowi terealisasi dengan (bagaimana) dia memilih menteri-menterinya," kata politisi Gerindra Desmond Junaidi Mahesa di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/9/2014).
Nah, simak selengkapnya pernyataan Desmond 'Gerindra' di sini
5. Sekmil: Ajudan Jokowi Terdahulu Tak Bisa Kawal Lagi
Presiden terpilih Jokowi akan mendapat ajudan baru setelah membacakan sumpah jabatan sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2014. Oleh karena itu, ajudan atau pengawal pribadi Jokowi sebelumnya tidak bisa mengawal lagi.
"Tidak (bisa kawal lagi), seluruhnya dari angkatan," kata Sekretaris Militer (Sekmil) Kepresidenan Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono di Kantor Transisi Jokowi-JK, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/9/2014).
Selengkapnya klik tautan ini