Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Jokowi membuka kemungkinan bergabungnya politisi dari Koalisi Merah Putih (KMP) dalam kursi kabinetnya. Lalu bagaimana dengan Koalisi Merah Putih sendiri, berminatkah menjadi menteri di pemerintahan Jokowi?
"Saya rasa suatu penghormatan besar diapresiasi KMP," kata juru bicara Koalisi Merah Putih Tantowi Yahya di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (18/9/2014).
"Tapi yang kami sampaikan berulang-ulang, kami di luar pemerintahan," imbuh dia.
Politisi Golkar itu mengatakan, kader parpol yang tergabung dalam KMP akan tetap berada di luar pemerintahan selama 5 tahun ke depan. Mereka sudah sepakat tak akan berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi-JK.
"Nanti akan aneh dan membingungkan rakyat jika awalnya KMP mengambil garis di luar pemerintahan, tiba-tiba ada kadernya dalam pemerintahan. Rakyat kan bingung jadinya. (Tapi) Kalau itu terjadi, itu karena pribadi," ujar dia.
Tantowi menilai wajar jika Jokowi berniat untuk merekrut salah satu menteri dari KMP. Karena, sambung dia, orang-orang yang memiliki integritas dan kapabilitas memadai tak hanya tokoh profesional yang ada di parpol pengusung Jokowi-JK.
"Karena tidak bisa dinafikkan banyak orang pintar, integritas ada di parpol pengusung Jokowi dan KMP," tandas Tantowi. (Mut)
Koalisi Merah Putih Tolak Jadi Menteri Jokowi
Presiden terpilih Jokowi membuka kemungkinan bergabungnya politisi dari Koalisi Merah Putih (KMP) dalam kursi kabinetnya.
Advertisement