Liputan6.com, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat ini menjadi oposisi dalam pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) lantaran Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang diusung partai tersebut kalah pada Pilpres 2014.
Presiden PKS Anis Matta mengungkapkan menjadi oposisi sebenarnya bukanlah sesuatu yang diiinginkan partai. Tapi hal itu harus dijalani sebagai konsekuensi dari pilihan partai berlambang bulan sabit kembar tersebut.
"Jadi opisisi bukan keinginan kita. Kita mau berkuasa, mau memimpin. Jangan ada yang mikir oposisi lebih enak daripada memimpin," ungkap Anis di Jakarta, Minggu (21/9/2014).
"Kita mau memimpin, tapi kita kalah dalam Pilpres. Ini bukan pilihan, tapi risiko yang kita ambil. Supaya jelas, waktu kita mimpin, kita konsisten. Sesederhana itu," tambahnya.
Menurut Anis, menjadi oposisi saat ini lebih mudah. Hal itu dikarenakan PKS tidak sendirian di luar pemerintah, melainkan ditemani oleh partai-partai yang bergabung dalam Koalisi Merah Putih.
"Kita sekarang tidak sendiri, kita punya kawan banyak dalam oposisi. Jumlahnya bahkan lebih banyak dari yang tidak oposisi. Harusnya relatif lebih ringan dari saat masa Pak Hidayat," ujarnya.
Meski demikian, Anis menjelaskan tidak selamanya akan menolak kebijakan pemerintah. Ia mengatakan juga pemerintah jangan kaget bila mendapat kritik keras dari PKS.
"Ini gambaran yang dirusak, yaitu ketika kita kritis di pemerintahan sehingga dianggap anak nakal," tandas Anis. (Yus)