Liputan6.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikabarkan mengajak bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun, ajakan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut dijawab Megawati dengan mengutus Jusuf Kalla (JK) dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
"Saya dengar kemarin malam, (pertemuannya) hari ini, tapi yang dikirim Bu Mega, JK dan Surya Paloh. Padahal kita maunya ketemu siapa? Bu Mega kan," kata Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul, di Gedung DPR, Kamis (2/10/2014).
Ruhut Sitompul menyesalkan sikap Megawati yang mengutus JK dan Surya Paloh itu. Padahal, menurutnya, SBY sudah mencoba mencairkan hubungannnya dengan bertemu langsung Mega.
"Pak SBY itu punya hati dan rasa, kurang apa Pak SBY merendah? Dia presiden, dia ingin bertemu Bu Mega tapi Bu Mega sendiri yang nggak mau," ujar dia.
Ruhut pun menegaskan, jangan salahkan SBY jika nanti hubungan keduanya tidak bisa mencair. Bukan karena SBY tidak mau, namun karena sikap Megawati yang tidak bersedia untuk bertemu SBY.
"SBY bukan tipe penutup pintu (pendendam). Mohon jangan salahkan Pak SBY. Saya paling tahu, Pak SBY bersedia ketemu. Pak SBY itu tokoh nasional, tak ada masalah bapak mau ketemu siapa di mana. Tapi Bapak mau ketemu berdua (dengan Megawati) supaya tulus," tandas Ruhut.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan ingin bertemu Megawati Soekarnoputri setelah 10 tahun tak bertemu, sejak saling menjadi rival pada Pemilihan Presiden 2004 dan 2009.
"Ada yang bertanya pada saya tadi apa betul ada pertemuan Ibu Megawati pada saya. Sudah sejak lama saya sebenarnya ingin bertemu beliau (Mega). Sudah sejak 10 tahun lalu atau beberapa bulan terakhir ini atau setelah kemarin kemelut politik yang relatif keras," ujar SBY di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu 1 Oktober malam.
Presiden terpilih Jokowi juga membenarkan telah bertemu SBY pada Rabu 1 Oktober. Namun pertemuan yang disebut-sebut terkait Demokrat akan berkoalisi dengan Koalisi Indonesia Hebat itu belum membuahkan hasil. (Yus)
Advertisement