Liputan6.com, Jakarta - Politisi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengeluh soal partainya yang seolah-olah selalu disalahkan di DPR. Padahal menurutnya, Demokrat saat ini bukan pemenang pemilu dan hanya berada pada urutan ke-4 dalam perolehan suara nasional.
"Saya tidak ingin apa-apa kemudian 'kenapa Demokrat, kenapa Demokrat'. Kami hanya partai ke-4, kami hanya 10 persen. Ini apa-apa selalu saja Demokrat. Jadi begini apa-apa Demokrat," keluh Nurhayati di Gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (2/10/2014).
Hal tersebut ia utarakan lantaran setiap keputusan yang dihasilkan dalam rapat paripurna di DPR, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu selalu menjadi sasaran empuk fraksi-fraksi lain yang kalah.
"Kami bukan penentu, tanyakan saja ke (fraksi) yang lain. Jangan Demokrat terus yang disalahkan," ketus dia.
Dia pun berujar, Demokrat sudah bersyukur atas kepemimpinan SBY selama 2 periode berturut-turut yang menurutnya sukses menjaga stabilitas negara.
"Pak SBY sudah bekerja selama 10 tahun untuk menyejahterahkan rakyat, program-program pro rakyatnya bisa dirasakan. Kami syukuri," tandas mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat itu.
Dalam rapat paripurna DPR saat pengesahan RUU Pilkada, Fraksi Partai Demokrat menyatakan netral dan walk out dari ruang sidang. Berbagai kalangan pun menilai langkah itu menjadi penyebab lahirnya Pilkada melalui DPRD dalam UU Pilkada tersebut. (Mut)
Nurhayati: Kenapa Demokrat Selalu Disalahkan?
Nurhayati mempertanyakan kenapa Demokrat selalu menjadi sasaran empuk fraksi-fraksi lain yang kalah.
Advertisement