Liputan6.com, Jakarta - Banyak yang menyayangkan dipilihnya Setya Novanto menjadi Ketua DPR, karena politisi Partai Golkar itu kerap dikaitkan dengan kasus korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tak terkecuali politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang mengaku jika dirinya sempat khawatir atas kredibilitas Bendahara Umum Partai Golkar tersebut dengan jabatan barunya di parlemen.
"Kita berdoa saja tidak ada 2 alat bukti itu. Jujur aku awalnya khawatir, karena dia sudah menjadi Ketua DPR," kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2014).
Dia berujar, alangkah sedihnya rakyat Indonesia kelak jika Ketua DPR-nya ternyata terbukti bermasalah dengan hukum.
"Kebayang nggak coba, lembaga yang selama ini sudah demikian, rakyat melihatnya DPR yang membawa-bawa nama rakyat ini, tahunya ketuanya ada permasalahan hukum," ujar Ruhut.
Dia menuturkan, dirinya yang pada periode sebelumnya duduk di Komisi III DPR dan bermitra dengan KPK itu memahami betul sulitnya menemukan 2 alat bukti tersebut. Kendati demikian, pria asal Sumatera Utara itu tetap mendukung KPK untuk mengusut semua kasus korupsi.
"Nah itu segeralah jemput bola, tapi kalau sekarang ketemu (2 alat bukti terkait Setya Novanto), ngeri aku," tandas Ruhut.
Setya sendiri tak mempersoalkan pihak-pihak yang keberatan dengan terpilihnya dia sebagai ketua DPR. Bendahara Umum Partai Golkar itu menerima semua kritikan yang ditujukan untuknya.
"Ya, nggak masalah kan kalau dikritik-kritik begitu. Kita harus menerima segala kritikan baik dan buruk," kata Setya di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (3/10/2014).
Ia mengatakan, semua kritikan yang ia terima akan menjadi bahan pembelajaran untuk selalu mengevaluasi kinerjanya, baik secara pribadi maupun lembaga.
"Tentu semua kritikan ini akan menjadi suatu evaluasi untuk menjadikan suatu yang baik. Kalau memang ada suatu kelemahan-kelemahan terhadap pimpinan ya kita perbaiki untuk kinerja kita," ujar Setya. (Yus)