Liputan6.com, Jakarta - Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang dimotori PDIP kembali menelan pil pahit di DPR. Pada Rabu 8 Oktober 2014 dini hari, mereka kalah dalam merebut kursi ketua MPR. Padahal saat itu, PPP yang sebelumnya berada di kubu Koalisi Merah Putih (KMP) menyeberang ke KIH dan mendukung mereka untuk merebut kursi pimpinan MPR.
Namun anggota KIH Imam Nahrawi menyatakan enggan menyalahkan siapapun atas kekalahan tersebut. Anggota DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu memilih bersikap legowo menerima kekalahan itu.
"Namanya voting tertutup itu kita tidak boleh menuduh siapapun, hanya akan terus menjadi evaluasi kita," kata Imam kepada Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (9/10/2014).
Imam juga tak ingin mencari 'kambing hitam' ketika disebut kubunya pecah suara saat voting tertutup pemilihan pimpinan MPR dilaksanakan.
Dia juga enggan menanggapi pernyataan beberapa politisi yang menyebut, faktor kekalahan KIH karena pecah suara dan ada anggota KIH yang menyeberang mendukung paket pimpinan MPR yang diajukan kubu Koalisi Merah Putih (KMP). "Ini akan terus jadi evaluasi kita ke depan," tandas Imam singkat.
Berdasarkan hasil voting Rabu dini hari lalu terpilih sebagai Ketua MPR adalah Zulkifli Hasan dari PAN. Dia didampingi 4 wakil ketua yakni Mahyudin dari Partai Golkar, EE Mangindaan dari Partai Demokrat, Hidayat Nur Wahid dari PKS, dan Oesman Sapta dari DPD. Â
Gagal Rebut Kursi Ketua MPR, PKB Tak Cari Kambing Hitam
Imam Nahrawi tak ingin mencari 'kambing hitam' ketika disebut kubunya pecah suara saat voting tertutup pemilihan ketua MPR.
Advertisement