Liputan6.com, Jakarta - Menjelang pelantikannya sebagai Presiden 20 Oktober mendatang, persiapan Joko Widodo atau Jokowi untuk memimpin pemerintahan sudah semakin matang. Termasuk menyiapkan para menterinya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima menuturkan, untuk mempersiapankan kabinetnya, Jokowi melakukannya secara soft alias diam-diam.
"(Fit dan proper test calon menteri), terus diadakan. Seleksinya dilakukan lebih soft agar tidak gaduh," ujar Aria Bima usai menghadiri acara seminar di Universitas Nasional, Jakarta, Kamis (9/10/2014).
Saat ditanya soal nama, Aria mengatakan masalah tersebut sangat mudah. Namun yang penting adalah meneruskan visi dan misi program Jokowi dan Jusuf Kalla (JK) dalam pemerintahan mendatang.
"Soal kabinet (nama) itu gampang, menunjuk orang sangat gampang. Namun yang penting apakah orang itu bisa menjawab visi dan misi dalam program Jokowi-JK nanti," jelas Aria.
Disinggung keterlibatan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam menentukan kabinet Jokowi, Aria menjawab penyusunan kabinet merupakan wewenang Jokowi sebagai presiden periode 2014-2019.
"Itu kewenangan sepenuhnya Pak Jokowi, Ibu (Megawati) tidak ikut-ikutan," pungkas Aria.
Jokowi sebelumnya mengaku sudah mengantongi sebagian nama-nama kandidat menteri yang akan duduk di kabinetnya. Dia juga sudah melakukan tes uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap kandidat-kandidat menteri tersebut.
"Sebenarnya sudah dari kemarin kita lakukan fit and proper test untuk kandidat menteri. Tapi belum final," kata Jokowi.
Tak Mau Gaduh, Jokowi Seleksi Calon Menterinya Diam-diam
Politisi PDIP Aria Bima mengatakan, penyusunan kabinet merupakan wewenang Jokowi bukan Megawati.
Advertisement