Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPD Oesman Sapta Odang gagal menjabat sebagai Ketua MPR. Oesman yang didukung Koalisi Indonesia Hebat (KIH) kalah suara oleh Koalisi Merah Putih (KMP) yang mengusung Zulkifli Hasan. Lantas bagaimana perasaan Oesman?
"Nggak (kecewa), nggak, nggak ada, nggak ada. Jadi begini ya, kita memang sudah berjuang maksimal tapi di dalam perbandingan ini kan perbandingan 2 raksasa," kata Oesman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (9/10/2014) malam.
Karena yang terpenting, dia berujar, DPD diterima menjadi pimpinan MPR. Oesman akhirnya menjabat sebagai Wakil Ketua MPR karena masuk juga dalam paket pimpinan MPR yang diajukan KMP.
"DPD diterima oleh Kedua Belah pihak, itu yg paling penting. Jadi di sinilah pencairan antara anggota DPD dengan semua pihak. Antara DPD dengan DPR. Jadi di sinilah peran suatu perekat yang bisa dijadikan landasan ke depan," ujarnya.
Ia juga menilai wajar adanya dua kubu yang saling tarik menarik dukungan DPD. Hal itu sesuai dengan kepentingan dua kubu. Oesman menuturkan hal ini biasa dalam dunia politik. "Ada yang menang atau kalah dalam politik itu biasa," kata dia.
Namun, Oesman memperingatkan bahwa dirinya tidak bisa diatur seperti partai politik. Sebab, dia mempunyai tugas yang mampu mengawasi hal yang sesuai dengan kepentingan DPD dan yakin kepentingan DPD dapat diakomodasi di MPR.
"Saya kan punya pasukan 130 orang ya kan, yang tertinggi fraksi saya. Jadi boleh saja kita dibilang tidak komplet atau ada pecah suara tapi dalam satu kepentingan yang kita bangun kita akan menjadi satu suara," tandas Oesman.
Gagal Jadi Ketua MPR, Oesman Sapta Mengaku Tak Kecewa
Oesman menyatakan yang terpenting DPD diterima menjadi pimpinan MPR.
Advertisement