Sukses

Senior Golkar: Koalisi Merah Putih Meneror Mental Jokowi

Politisi senior Partai Golkar Zaenal Bintang menilai sikap Hashim menunjukkan Koalisi Merah Putih belum bisa terima kekalahan Pilpres 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang akan menyelidiki kasus Jokowi dan menghambat pemerintahannya menuai kritik. Politisi senior Partai Golkar Zaenal Bintang menilai sikap Hashim menunjukkan Koalisi Merah Putih belum bisa terima kekalahan Pilpres 2014.

"Menyuburkan sikap ancam mengancam hanya mempertegas tidak adanya sikap legowo ketika sebuah pihak menolak kalah," ujar Zaenal Bintang saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (10/10/2014).

Ketua Koordinator Ormas Trikarya Golkar itu menilai, budaya balas dendam hanya akan menimbulkan kehancurkan proses demokrasi. "Budaya balas dendam yang dibawa masuk ke dalam proses interaksi politik sangat tidak patut karena bernuansa destruktif. Itu mengindikasikan teror mental. Membangun proses demokrasi harus diletakkan pada tataran kesiapan untuk berbagi atau berbeda pendapat, untuk pengayaan demokrasi itu sendiri," tegas Zaenal.

Karena itu dirinya menyarankan semua kubu harus membangun relasi politik untuk membangun Indonesia secara bersama-sama. Bukan malah menebar ketakutan.

Sebagai oposisi, Koalisi Merah Putih berencana menyelidiki kasus-kasus yang selama ini diduga melibatkan Presiden terpilih Jokowi saat menjadi Gubernur DKI Jakarta dan Walikota Solo.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo. Menurut adik Prabowo itu, Jokowi diduga terlibat dalam 2 kasus besar.

"Kami (Koalisi Merah Putih) akan menggunakan kekuatan untuk menyelidiki (kasus-kasus Jokowi) dan menghambat (program pemerintahan Jokowi)," kata Hashim.