Liputan6.com, Jakarta - Presiden SBY mengaku dapat informasi adanya rumor aneh terkait pelantikan Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI. Rumor itu adalah: MPR akan menjegal Jokowi agar tidak bisa dilantik menjadi presiden.
"Minggu lalu, saya dapat informasi dari tokoh reformis terkemuka yang mengabarkan rumor aneh & menurut saya menyesatkan. *SBY*," tulis SBY di akun twitternya, @SBYudhoyono, Jumat (10/10/2014).
SBY mengaku tidak tahu dari mana berita yang "menghasut" itu berasal. Ia menduga rumor itu dihembuskan agar situasi politik kian bertambah panas lagi.
"Diisukan bhw MPR tidak akan melantik Presiden terpilih @jokowi_do2 dgn cara dibuat tidak "kuorum". Jadi tidak memenuhi syarat. *SBY*," ungkap SBY.
Lebih lanjut diisukan, sambung SBY, dengan tidak dilantiknya Jokowi sebagai presiden, maka SBY bisa memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden. "Isu begini keterlaluan. Saya menyesalkan jika politik kita jadinya seperti ini. Sungguh tidak mencerdaskan & tidak bertanggung jawab. *SBY*," tegas dia.
SBY berpendapat, kini Presiden dipilih langsung oleh rakyat, bukan oleh MPR. MPR tidak berhak membuat tidak sahnya Presiden terpilih.
Meski begitu, SBY yakin MPR mengerti betul konstitusi dan aturan main (rules of the game) politik Indonesia. Ketua MPR Zulkifli Hasan juga telah menegaskan hal tersebut.
"Yg dilakukan oleh lembaga negara manapun, termasuk MPR, haruslah masuk akal, taat asas & sungguh memahami kehendak rakyat. *SBY*," imbuh dia.
SBY pun teringat, 10 tahun lalu rakyat marah karena sebagai Presiden baru dia tidak boleh berpidato pada hari pelantikannya di MPR 20 Oktober 2004. Saat itu SBY mengalah dan berpidato di Istana Negara. "Ada yg bilang MPR "ditekan"oleh pihak tertentu utk tidak membolehkan Presiden berpidato. *SBY*," beber SBY. (Yus)
SBY Ungkap Rumor Aneh Agar Jokowi Tak Bisa Dilantik MPR
Presiden SBY mengaku dapat informasi adanya rumor aneh terkait pelantikan Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI.
Advertisement